kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kanada Berniat Mengundang 1,45 Juta Imigran untuk Mengatasi Krisis Tenaga Kerja


Rabu, 02 November 2022 / 10:33 WIB
Kanada Berniat Mengundang 1,45 Juta Imigran untuk Mengatasi Krisis Tenaga Kerja
ILUSTRASI. Bendera Kanada berkibar di Shubenacadie, dekat Enfield, Nova Scotia, Kanada 22 April 2020. REUTERS /Tim Krochak


Sumber: New York Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TORONTO. Kanada memiliki cara sendiri untuk mengatasi krisis tenaga kerja yang dialami. Negara Amerika Utara ini berniat menarik hingga 1,45 juta imigran untuk mengisi kekosongan agar ekonomi tetap berjalan.

Menteri Imigrasi Kanada, Sean Fraser, pada hari Selasa (1/11) mengumumkan kebijakan imigran baru tersebut. Pemerintah Kanada berharap jumlah besar imigran itu bisa datang antara tahun 2023 hingga 2025.

"Lihat, kawan-kawan, bagi saya ini sederhana: Kanada membutuhkan lebih banyak orang. Warga Kanada memahami kebutuhan untuk terus menumbuhkan populasi kita jika kita ingin memenuhi kebutuhan angkatan kerja," kata Fraser, seperti dikutip New York Times.

Menurut Immigration Levels Plan, pemerintah bertujuan untuk menarik 465.000 penduduk tetap pada tahun 2023, 485.000 pada tahun 2024, dan 500.000 pada tahun 2025.

Baca Juga: Ekonomi Kanada Terancam The Great Retirement, Apa Itu?

Jumlah imigran yang dicari untuk tahun 2025 bahkan meningkat 23% dari rekor sebelumnya ketika Kanada menerima 405.000 imigran tahun lalu.

Fraser juga mengingatkan bahwa Kanada perlu menyeimbangkan kembali tren demografi yang mengkhawatirkan menyusul laporan sensus pekan lalu.

Badan sensus Kanada mengumumkan bahwa lebih dari satu dari lima orang Kanada adalah imigran.

Sementara itu, data sensus bulan April menunjukkan bahwa jumlah orang yang mendekati masa pensiun atau orang tua di Kanada berada pada rekor tertinggi.

"Jika kita tidak melakukan sesuatu untuk memperbaiki tren demografis ini, obrolan di 10 atau 15 tahun mendatang bukan lagi soal kekurangan tenaga kerja, tetapi tentang kita memiliki kapasitas ekonomi untuk terus mendanai sekolah dan rumah sakit dan layanan publik," lanjut Fraser.

Baca Juga: PHK Lagi di Perusahaan Teknologi, Microsoft Berhentikan Kurang dari 1.000 Karyawan

Kanada telah cukup lama menerapkan kebijakan yang sangat ramah terhadap imigran demi meningkatkan populasi yang terus menua serta tingkat kelahiran yang rendah.

Meskipun demikian, Kanada tentu sangat selektif dalam menerima imigran. Negara ini fokus pada imigran yang merupakan pekerja terampil di bidang-bidang yang dibutuhkan, seperti perawatan kesehatan, manufaktur, teknik, dan perdagangan.

Kebijakan positif terhadap imigran ini pun mendapat dukungan dari publik. Survei terbaru oleh Environics Institute for Survey Research menunjukkan 58% responden mendukung lebih banyak imigrasi.

Sebanyak 69% responden juga mengatakan tidak setuju ketika ditanya apakah Kanada menerima terlalu banyak imigran.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×