kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kantor penghubung hancur lebur, Korsel berang: Korut harus bertanggungjawab!


Selasa, 16 Juni 2020 / 20:18 WIB
Kantor penghubung hancur lebur, Korsel berang: Korut harus bertanggungjawab!


Sumber: BBC,Reuters | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Semenanjung Korea memanas. Korea Selatan (Korsel) berang dnngan tindakan Korea Utara  (Korut) yang pada Selasa (16/6) siang meledakkan kantor penghubung, dekat kota perbatasan Kaesong. Peledakan kantor penghubung Korsel ini  ini  beberapa jam setelah tentara Korut menyatakan siap memasuki zona demiliterisasi yang berbatasan dengan Korsel.

Dewan Keamanan Nasional Korsel langsung mengadakan pertemuan darurat. Dan Korsel siap merespons dengan keras jika Korut terus melakukan provokasi.  pada hari Selasa dan mengatakan Korea Selatan akan merespons dengan keras jika Korea Utara terus meningkatkan ketegangan. 

Wakil Penasihat Keamanan Nasional Korsel,  Kim You-geun mengatakan, penghancuran kantor itu mematahkan harapan perbaikan hubungan antar-Korea dan perdamaian abadi di semenanjung Korea. "Korea Utara sepenuhnya bertanggungjawab atas semua konsekuensi yang mungkin ditimbulkan," katanya, mengutip Reuters, Selasa (16/6). 

Kantor itu penghubung itu dibuka pada tahun 2018 untuk membantu komunikasi antara Korsel dan Korut. Sejak Januari lalu, kantor yang berada di wilayah Korut tersebut dalam keadaan kosong lantaran pembatasan pergerakan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Zona Demiliterisasi Korea atau (DMZ) adalah wilayah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki lebar dua kilometer dan panjang 250 kilometer. Ketegangan antara kedua negara terus meningkat selama beberapa waktu akibat dari selebaran yang melintasi perbatasan, biasanya dikirim melalui balon dari wilayah selatan ke utara.Kementerian Pertahanan Korsel merespons ancaman itu. Dan mengatakan tengah bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam memantau secara dekat gerakan militer di Utara.




TERBARU

[X]
×