kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,12   -12,37   -1.34%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal Perang AS di Laut China Selatan, China Beri Peringatan Keras


Kamis, 20 Januari 2022 / 18:19 WIB
Kapal Perang AS di Laut China Selatan, China Beri Peringatan Keras
ILUSTRASI. USS Nitze, kapal perusak dengan rudal kendali,?di Pelabuhan New York, 24 Mei 2006. China mengawasi dan memperingatkan sebuah kapal perang AS yang memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pasukan China mengawasi dan memperingatkan sebuah kapal perang AS yang memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan, militer negeri tembok raksasa mengatakan pada Kamis (20/1).

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyatakan, USS Benfold "secara ilegal" berlayar ke perairan teritorial China tanpa izin, melanggar kedaulatan negara, dan Angkatan Laut serta Angkatan Udara China melacak kapal perang itu.

"Kami dengan sungguh-sungguh menuntut agar pihak Amerika Serikat segera menghentikan tindakan provokatif seperti itu, jika tidak, maka akan menanggung konsekuensi serius dari peristiwa yang tidak terduga," ungkap Komando Teater Selatan PLA, seperti dikutip Reuters.

Sementara Angkatan Laut AS mengatakan, pelayaran USS Benfold "menegaskan hak navigasi dan kebebasan di sekitar Pulau Paracel, konsisten dengan hukum internasional".

Baca Juga: China Gelar Latihan Militer Tembak Langsung, Libatkan Kapal Perusak Baru

"Pada akhir operasi, USS Benfold keluar dari klaim berlebihan (China) dan melanjutkan operasi di Laut China Selatan," kata juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS Mark Langford, seperti dilansir Reuters.

AS sering melakukan apa yang mereka sebut misi kebebasan navigasi di Laut China Selatan untuk menantang klaim teritorial China.

China telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan, yang dilintasi oleh jalur pelayaran vital dan juga mengandung ladang gas dan tempat penangkapan ikan yang kaya, tersebut.

Laut China Selatan telah menjadi salah satu dari banyak titik nyala dalam hubungan yang sulit antara China dan AS, dengan Washington menolak apa yang mereka sebut klaim teritorial yang melanggar hukum oleh Beijing.

China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan. Sedang Taiwan, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina memiliki klaim yang tumpang tindih.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×