Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nvidia kembali mencetak sejarah baru. Perusahaan produsen chip AI ini kini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$4,224 triliun (Rp 68.800 Triliun), melampaui nilai gabungan dua raksasa teknologi asal Silicon Valley — Apple dan Tesla.
Berdasarkan data real-time dari CompaniesMarketCap yang dihimpun oleh Finbold per 17 Juli 2025, Apple memiliki valuasi sebesar US$3,14 triliun, sementara Tesla bernilai US$1,03 triliun. Artinya, total gabungan keduanya masih berada di bawah nilai pasar Nvidia.
Dominasi Nvidia di Tengah Lonjakan Permintaan AI
Valuasi Nvidia yang kini lebih tinggi dari Apple dan Tesla secara bersamaan menjadi pencapaian luar biasa, mengingat hanya 18 bulan lalu perusahaan ini bahkan belum masuk lima besar kapitalisasi pasar dunia. Harga saham Nvidia yang kini diperdagangkan di level US$173,22 didorong oleh permintaan investor yang luar biasa terhadap infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: CEO Nvidia Berencana Menghilangkan Pekerjaan Setiap Orang dengan AI
Peran Nvidia dalam dunia komputasi GPU kini menjadi sangat krusial seiring makin berkembangnya model bahasa besar (LLM), pusat data AI, dan sistem otonom yang menjadi prioritas utama bagi korporasi dan pemerintah di berbagai negara.
Analisis Harga Saham Nvidia
Saham Nvidia mencatat kenaikan harian sebesar 1,08% dan meningkat lebih dari 20% dalam 30 hari terakhir. Kenaikan ini mencerminkan arus masuk dana institusional yang konsisten dan kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Sebaliknya, Tesla tengah menghadapi tantangan untuk mempertahankan momentum akibat kekhawatiran terhadap permintaan kendaraan listrik (EV), sementara pertumbuhan pendapatan Apple mulai stagnan seiring penjualan iPhone yang cenderung datar di pasar yang telah jenuh.
Nvidia Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia
Secara global, Nvidia kini menduduki posisi teratas sebagai perusahaan dengan nilai pasar terbesar di dunia. Nvidia melampaui Microsoft (US$3,787 triliun), Apple (US$3,14 triliun), dan Amazon (US$2,373 triliun).
Prestasi ini diraih meskipun Nvidia menghadapi tekanan dari pengawasan antitrust serta persaingan yang makin ketat dari perusahaan seperti AMD, Intel, dan desain chip kustom dari berbagai startup dan raksasa teknologi lain.
Baca Juga: Kekayaan Bos Nvidia Jensen Huang Melonjak, Lampaui Warren Buffett
Target US$5 Triliun Dianggap Bisa Tercapai
Meski tantangan terus bermunculan, analis Wall Street tetap optimistis terhadap masa depan Nvidia. Para penyedia layanan cloud utama seperti Microsoft, Meta, dan Alphabet terus memperluas kapasitas GPU mereka, memperkuat dominasi Nvidia di sektor AI global.
Banyak analis kini memperkirakan bahwa target valuasi US$5 triliun bukan lagi mimpi, melainkan tujuan realistis jika tren adopsi AI global terus berlanjut dan Nvidia mampu mempertahankan keunggulan teknologinya.