kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Karl Heinz: Berawal dari bisnis ritel (1)


Rabu, 05 Agustus 2015 / 14:17 WIB
Karl Heinz: Berawal dari bisnis ritel (1)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Bisnis ritel Karl Heinz Kipp memang dimulai sejak muda. Tapi perkembangan bisnis yang cukup pesat baru dirasakan saat usianya menginjak kepala empat. Pria yang saat ini berusia 91 tahun ini tak sepertinya merasa tak puas jika hanya mengelola bisnis ritel. Keputusan besar diambil saat dia berusia 63 tahun. Dia memutuskan menjual seluruh saham di bisnis ritel yang sudah digeluti selama setengah abad dan mengembangkan bisnis baru yakni properti.

Berawal dari bisnis ritel lalu masuk bisnis properti, membawa Karl-Heinz Kipp menjadi salah satu miliarder dunia. Majalah Forbes menempatkan Kipp diurutan 309 orang terkaya dunia pada 2015. Total kekayaan bersih pria yang lahir di Alzey, Jerman, 91 tahun silam tersebut mencapai US$ 4,9 miliar.

Kipp merintis usaha dari nol yakni bisnis jual beli pakaian. Pria kelahiran tahun 1924 tersebut memulai usaha pada usia 24 tahun, tepatnya pada 1948 dengan menjual pakaian.

Berkat ketekunan, bisnis jual beli pakaian Kipp pun perlahan berkembang. Ia pun melihat peluang untuk memperbesar usaha dengan membuka toko serba ada alias departement store dengan merek dagang Massa di Jerman.

Setelah menjual pakaian lebih dari satu dekade, Karl Heinz membuka Massa Department Store pada tahun 1965. Ini artinya, Kipp baru membuka gerai Massa pertama pada saat menginjak usia 41 tahun.  

Naluri bisnis Kipp memang jitu. Bisnis Massa pun membesar dan sempat menjadi salah satu department store ternama di Jerman.

Setelah 21 tahun beroperasi, pada tahun 1986, Kipp mengantarkan Massa Department Store melantai di bursa pasar saham Jerman. Namun, justru saat bisnis ritel itu tengah berkembang, Kipp melepas bisnis yang ia rintis tersebut.

Pada 1987, Karl-Heinz Kipp memutuskan menjual seluruh sahamnya di Massa Department Store. Pria yang kala itu berusia 63 tahun melirik bisnis lain yang ia perkirakan bakal memberi pendapatan lebih besar yakni, properti.

Kipp pun mulai menggarap bisnis properti dan real estate. Ia juga masuk ke properti toko yang disewakan untuk peritel.

Metro AG. peritel asal Jerman, merupakan penyewa properti toko milik Kipp. Tak kepalang tanggung, Karl-Heinz Kipp menandatangani kontrak penyewaan gedung dengan peritel Metro selama 30 tahun. Kesepakatan tersebut juga meleburkan Massa Department Store dengan Metro dan menjadi Metro AG.

Penandatanganan kontrak sewa gedung tersebut sukses mempertebal kocek Kipp menjadi sebesar € 52,66 juta atau setara dengan US$ 60 juta per tahun untuk biaya sewa. Metro AG atau dikenal sebagai Metro Group, merupakan perusahaan ritel gosir Jerman yang terdiversifikasi dengan sistem cash and carry.

Metro AG merupakan kelompok bisnis yang berbasis di Düsseldorf dan memiliki pangsa pasar terbesar di pasar dalam negeri Jerman. Metro AG juga memiliki  jaringan global.

Pada 2010, Metro AG menjadi pengecer terbesar keempat di dunia diukur berdasarkan pendapatan setelah Wal-Mart, Carrefour dan Tesco. Pada 2012, Metro AG mengoperasikan toko di 25 negara Eropa, lima negara Asia dan satu negara di Afrika.

Saat ini di Jerman hanya ada beberapa department store yang bisnisnya tetap berkibar. Beberapa department store di Jerman hanya menjual pakaian termasuk Metro AG.

Tak puas berbisnis properti dengan menyewakan toko. Karl Heinz Kipp mencoba peruntungan di bisnis lain. Kali ini, dia ingin memulai bisnis properti yang lebih besar lagi.

Yakni memulai bisnis real estate dan properti kelas atas di luar Jerman. Kipp pun menjajal mengembangkan bisnis real estate di Manhattan, Amerika Serikat.

Kipp memiliki realestat di Amerika tepatnya di kawasan 950 Third Avenue yang merupakan properti kantor untuk kalangan atas di Manhattan. Bisnis ini yang membawa pundi kekayaannya kian membengkak dan menjadi salah satu miliarder dunia.          


(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×