Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Data pengawasan Covid-19 milik Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada bulan Mei 2025 menunjukkan adanya lonjakan signifikan pada jumlah kasus infeksi di kawasan Asia Tenggara.
Dibandingkan kawasan lain, jumlah kasus Covid-19 di Asia Tenggara pada awal Mei 2025 adalah yang tertinggi.
Mengutip data WHO yang rilis di data.who.int, kawasan Asia Tenggara melaporkan hingga 69.268 kasus Covid-19 baru selama periode tujuh hari hingga 11 Mei 2025 lalu.
Jumlah itu jauh lebih tinggi dari kawasan lain. Sebagai gambaran, angka terdekat dengan itu tercatat di kawasan Eropa, yakni hanya 3.223 kasus.
Menurut WHO, penyebaran virus SARS-CoV-2 telah meningkat sejak pertengahan Februari, dengan tingkat positif tes mencapai 11%, tertinggi sejak Juli 2024.
WHO telah memperingatkan bahwa situasinya menjadi mengkhawatirkan. Kasus Covid-19 menunjukkan peningkatan yang signifikan di tiga kawasan, yaitu Pasifik Barat, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Asia, Kemenkes Minta Indonesia Tetap Waspada
Situasi Genting di Asia Tenggara
Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara mulai menerapkan langkah-langkah standar untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Di Thailand misalnya, pemerintah mengimbau masyarakat untuk memantau situasi dengan cermat, terutama karena varian NB.1.8.1 terus menyebar dengan cepat di banyak wilayah.
Meskipun situasi di Thailand belum pada tingkat yang tinggi, perjalanan internasional dan musim hujan, yang sering membawa penyakit pernapasan, dapat mempercepat wabah di masa mendatang.
Mengutip Nation Thailand, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko, mencuci tangan secara teratur, dan kembali memakai masker di tempat ramai.
Baca Juga: Saran Dokter untuk Hindari Penularan Covid-19, Asia Alami Lonjakan Kasus
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengimbau kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus Covid-19 melalui Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025.
Kemenkes Indonesia melaporkan, varian dominan yang beredar saat ini adalah MB.1.1, berbeda dari negara-negara tetangga yang didominasi varian XEC, JN.1, hingga NB.1.8.
Kewaspadaan juga meningkat di Singapura. Dalam laporan tanggal 13 Mei 2025, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit meningkat dari 102 menjadi 133.
Laporan gabungan Kementerian Kesehatan dan Badan Penyakit Menular (CDA) Singapura juga menyebutkan, jumlah rata-rata kasus yang membutuhkan perawatan intensif telah menurun dari tiga menjadi dua.
Mengutip The Straits Times, otoritas kesehatan Singapura memperkirakan gelombang Covid-19 akan datang secara berkala sepanjang tahun 2025.
Tonton: BPKP Selamatkan Uang Negara Rp 397 Triliun Tahun 2020-2024