CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kasus Covid-19 melonjak, AS minta warganya tak pelesiran ke Jerman dan Denmark


Selasa, 23 November 2021 / 13:49 WIB
Kasus Covid-19 melonjak, AS minta warganya tak pelesiran ke Jerman dan Denmark
ILUSTRASI. Pelanggan pertama kembali ke Field's, pusat perbelanjaan, setelah penguncian untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kopenhagen, Denmark, 11 Mei 2020. Ritzau Scanpix/Liselotte Sabroe via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (22/11) menyarankan warga negeri uak Sam untuk tidak bepergian ke Jerman dan Denmark, menyusul peningkatan kasus Covid-19.

Melansir Reuters, CDC meningkatkan rekomendasi perjalanannya ke Tingkat Empat: Sangat Tinggi untuk Jerman dan Denmark, mengimbau warga AS menghindari perjalanan ke dua negara itu. Sementara Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan nasihat "Jangan Bepergian" ke Jerman dan Denmark.

Saat ini, CDC mencantumkan sekitar 75 tujuan di seluruh dunia di Level Empat, dengan banyak negara Eropa masuk daftar termasuk Austria, Inggris, Belgia, Yunani, Norwegia, Swiss, Rumania, Irlandia, dan Republik Ceko.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada para pemimpin partai konservatif pada Senin (22/11), langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penyebaran virus corona di ekonomi terbesar Eropa itu tidak cukup. Perlu tindakan yang lebih kuat perlu.

Jumlah kasus Covid-19 di Jerman melonjak, terutama di antara orangtua dan anak-anak.

Baca Juga: Pilihan warga Jerman di tengah wabah ganas Covid-19: Divaksinasi, sembuh, atau mati

Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, negara-negara Eropa harus bekerja lebih keras untuk mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut ketika kematian dan kasus baru melonjak.

Tingkat penularan saat ini di 53 negara Eropa menjadi "keprihatinan besar" dan kasus-kasus baru mendekati tingkat rekor, diperburuk oleh varian Delta yang lebih menular, Hans Kluge dari WHO memperingatkan. 

"Kita harus mengubah taktik kita, dari bereaksi terhadap lonjakan COVID-19, menjadi mencegahnya terjadi sejak awal," katanya, seperti dikutip Reuters.

Jerman telah memutuskan untuk membatasi sebagian besar kegiatan publik, di saat rumahsakit dipenuhi pasien COVID-19.

Tetangga Jerman, Austria pada Senin memberlakukan penguncian penuh setelah mengumumkan beberapa pembatasan baru minggu lalu. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn memperingatkan pada Jumat (19/11) pekan lalu, Jerman bisa mengikuti langkah Austria.

Selanjutnya: Kerusuhan dan demonstrasi melanda Eropa, marah soal pembatasan Covid-19 musim dingin



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×