Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Sanya, sebuah kota wisata di China Selatan memberlakukan penguncian pada Sabtu, dan menutup sistem transportasi umum untuk mencoba menghentikan wabah Covid-19 selama puncak musim kunjungan turis.
Mengutip Reuters, Sabtu (6/8), pihak berwenang mengumumkan pembatasan akan dimulai pada pukul 6 pagi, dengan mengatakan situasi Covid-19 sangat parah, sehingga pergerakan orang dibatasi.
Tidak disebutkan kapan tindakan penguncian akan dicabut.
"Kami mendesak masyarakat umum dan wisatawan untuk memahami dan memberikan dukungan mereka," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan di akun WeChat pemerintah kota.
Baca Juga: PM Jepang akan Mengganti Menteri Pertahanan dalam Reshuffle Kabinet Pekan Depan
Kota di pulau Hainan itu melaporkan 263 kasus Covid pada hari Jumat. Pihak berwenang mengatakan mereka telah mendeteksi subvarian Omicron BA.5.1.3.
Penguncian terjadi di musim turis yang tinggi di kota itu, yang juga dikenal dengan belanja bebas bea dan merupakan tempat beberapa hotel kelas atas yang dijalankan oleh perusahaan internasional termasuk IHG dan Marriott International.
Wakil walikota, He Shigang, mengatakan kepada penyiar CCTV bahwa ada sekitar 80.000 turis di kota itu tetapi kasus-kasus itu sebagian besar terjadi di kalangan penduduk. Orang-orang masih diizinkan meninggalkan Sanya tetapi harus menunjukkan dua tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 48 jam.
Beberapa turis melampiaskan kekesalan mereka lewat media sosial.
"Pesawat saya seharusnya berangkat jam 9 pagi ini tetapi mereka tiba-tiba mengunci kota. Saya harus kembali ke rumah untuk mulai bekerja," kata salah satu pengguna platform Weibo.
Baca Juga: Wall Street Melemah Jelang Akhir Pekan
Kota itu mulai memberlakukan tindakan penguncian di beberapa tempat pada hari Kamis. Lebih banyak tempat, termasuk mal bebas bea yang populer di kalangan pembeli China yang tidak dapat bepergian ke luar negeri, ditutup pada hari Jumat.
