kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Kasus virus corona di Wuhan mungkin 10 kali lebih tinggi dari angka resmi


Rabu, 30 Desember 2020 / 16:49 WIB
Kasus virus corona di Wuhan mungkin 10 kali lebih tinggi dari angka resmi
ILUSTRASI. Pengunjung terlihat di pameran tentang Wuhan melawan penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di sebuah pusat pameran di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (15/10/2020).


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Jumlah kasus virus corona di Wuhan, kota tempat wabah virus corona pertama kali terdeteksi, mungkin 10 kali lebih tinggi dari angka resmi, menurut penelitian otoritas kesehatan China.

Melansir Channel News Asia, sekitar 4,4% dari 11 juta penduduk Wuhan telah mengembangkan antibodi terhadap patogen yang menyebabkan Covid-19 pada April lalu, menurut laporan dari Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC).

Angka itu berkorelasi dengan sekitar 480.000 infeksi di Wuhan pada April, hampir 10 kali lipat dari penghitungan resmi hingga saat ini sekitar 50.000 kasus di kota yang terletak di China tengah itu.

China telah menghadapi rentetan kritik di dalam dan luar negeri atas penanganan awal virus corona, termasuk upaya untuk membungkam pelapor dan tidak melaporkan kasus apa pun selama berhari-hari di awal Januari.

Baca Juga: Takut Covid-19, wisatawan China hindari perjalanan jauh saat perayaan tahun baru

Pada Senin (28/12), jurnalis warga Zhang Zhan dipenjara selama empat tahun karena melaporkan kondisi di dalam Wuhan selama puncak wabah virus corona.

Perbedaan yang terungkap oleh data CDC mungkin "menunjukkan potensi pelaporan yang kurang karena kekacauan pada akhir Januari dan awal Februari, ketika sejumlah besar orang tidak diuji atau tidak diuji secara akurat untuk Covid-19", kata Huang Yanzhong, senior fellow untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations (CFR), kepada AFP.

Tidak memasukkan kasus asimtomatik 

CDC menambahkan, hanya 0,44% populasi di Provinsi Hubei di luar Wuhan yang menunjukkan antibodi untuk virus corona. Ini menunjukkan, penguncian 77 hari di Wuhan mungkin telah membantu mencegah penyebaran Covid-19.

Temuan survei terhadap lebih dari 34.000 orang di seluruh negeri yang CDC lakukan pada April lalu baru mereka rilis pada Senin (28/12) malam.

Baca Juga: Bertambah, Taiwan konfirmasi kasus pertama dari varian baru virus corona

China tidak memasukkan kasus asimtomatik alias tanpa gejala klinis dalam penghitungan resminya, yang juga dapat menjelaskan perbedaan antara total kasus yang terkonfirmasi dan jumlah sebenarnya yang terinfeksi.

Jumlah total kasus virus corona di China mencapai 87.027 dengan 4.634 kematian, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional pada Rabu (30/12).

Bahkan di Wuhan "angkanya tidak setinggi di kota New York (23% pada September), yang mungkin menunjukkan upaya penahanan pemerintah (China) cepat dan efektif," sebut Huang.

Selanjutnya: Korea Selatan kembali catatkan 1.000 infeksi harian dalam dua hari berturut-turut




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×