Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Negara yang melaporkan kasus virus corona varian baru yang lebih menular bertambah. Taiwan mengonfirmasi kasus pertama dari varian baru yang pertama kali ditemukan di Inggris itu.
Taiwan telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif serta karantina yang ketat terhadap semua pendatang, dengan mencatat kasus hanya 798 termasuk tujuh kematian.
Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan, pihak berwenang telah mengonfirmasi kasus pertama dari varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris.
"Pasien saat ini berada di rumahsakit dalam kondisi stabil setelah tiba kembali pada Minggu (27/12) dari Inggris dan dipastikan terinfeksi," kata Chen, Rabu (30/12), seperti dikutip Reuters.
Mulai Jumat (1/1), Chen bilang, Taiwan akan lebih memperketat perbatasan masuk, menangguhkan kedatangan semua orang asing tanpa izin tinggal, meskipun pengecualian akan dibuat atas dasar kemanusiaan.
Baca Juga: Lebih menular, ini 7 gejala virus corona varian baru
Selain itu, Taiwan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin virus corona, termasuk 10 juta dari AstraZeneca.
Pusat Komando Epidemi Taiwan menyatakan, selain AstraZeneca, mereka telah setuju untuk membeli 4,76 juta dosis dari program vaksin global COVAX, dan masih dalam pembicaraan dengan perusahaan lain yang tidak disebutkan namanya.
Vaksin pertama tiba paling cepat pada Maret tahun depan. Dan, Taiwan berencana untuk mendapatkan total 30 juta dosis vaksin untuk mencakup sekitar 65% dari populasi negara itu.
Chen "sangat berharap" akan ada sistem "paspor vaksin" yang diberlakukan untuk memudahkan perjalanan internasional bagi mereka yang mendapat vaksinasi.
"Ini adalah sesuatu yang sedang kami pertimbangkan secara proaktif," katanya.