kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.779   91,00   0,54%
  • IDX 6.253   284,76   4,77%
  • KOMPAS100 895   51,16   6,06%
  • LQ45 709   39,62   5,92%
  • ISSI 193   7,70   4,15%
  • IDX30 374   21,13   5,99%
  • IDXHIDIV20 454   22,14   5,13%
  • IDX80 102   5,85   6,11%
  • IDXV30 107   5,16   5,08%
  • IDXQ30 124   5,97   5,07%

Kasus virus corona tembus 87.000, Rusia salip China


Senin, 27 April 2020 / 23:45 WIB
Kasus virus corona tembus 87.000, Rusia salip China


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

China, tempat virus corona pertama kali muncul, melaporkan total 82.830 kasus pada Senin (27/4). Tiongkok sekarang sedang berjuang menekan jumlah kasus impor yang datang dari Rusia.

Rusia, salah satu pengekspor minyak dan gas utama dunia, sangat rentan terhadap penyebaran virus corona di lokasi produksi.

Sebagian besar terletak di daerah terpencil yang hanya bisa diakses melalui udara, yang berarti para pekerja berada dalam jarak dekat, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Mengutip pejabat lokal, Kantor Berita Interfax mengatakan pada Senin (27/4), bandara di Sabetta di Semenanjung Yamal Utara ditutup karena karantina, setelah kasus-kasus virus corona terdeteksi di lokasi produksi LNG Yamal milik Novatek.

Baca Juga: Infeksi harian terendah, Tokyo hanya mengonfirmasi 39 kasus baru

Secara terpisah Pusat Respons Krisis Virus Corona Rusia mengungkapkan, sebanyak 143 kasus terkonfirmasi di Sabetta,

Di wilayah Barat Laut Murmansk, tempat Novatek membangun pabrik lainnya untuk memasok LNG, Arktik LNG 2, lebih dari 800 pekerja dinyatakan positif terkena virus corona, menurut Pusat Respons Krisis setempat, Minggu (26/4).

Velesstroy, sub-kontraktor untuk pabrik tersebut, sementara menangguhkan pekerjaan di lokasi dekat Murmansk, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, proyek itu akan tetap sesuai jadwal.

Sementara Kementerian Energi Rusia menyatakan, untuk membatasi risiko penularan di lebih dari 1.000 pembangkit listrik di Rusia, termasuk pembangkit nuklir, lebih dari 200.000 karyawan atau hampir sepertiga baru-baru ini menjalani uji virus.




[X]
×