kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kecepatan internet AS toreh rekor sejarah baru


Jumat, 05 Agustus 2016 / 13:30 WIB
Kecepatan internet AS toreh rekor sejarah baru


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Ini merupakan berita baik bagi pencandu internet di AS. Kecepatan internet AS untuk fixed broadband dan konesi wireless semakin bertambah cepat.

Ini artinya, pengguna internet tidak perlu lagi menunggu lama saat mengakses website, mendengarkan musik secara streaming, menonton video, hingga membagikan file.

Berdasarkan data teranyar dari Speedtest, untuk kali pertama sepanjang sejarah, tingkat rata-rata kecepatan download untuk pengguna broadband melampaui 50 Mbps tahun ini.

Kecepatan tertinggi yakni 54,97 Mbps dicapai pada Juni 2016. Pencapaian tersebut naik 42% dibanding periode yang sama tahun lalu -- tonggak sejarah yang membuat akses internet 1.000 kali lebih cepat. Sebagai referensi, Netflix menawarkan koneksi 25 Mbps untuk streaming ultra HD quality video.

Kecepatan upload juga semakin membaik (51%) menjadi rata-rata 18,88 Mpbs. Kondisi ini membuat telepon menggunakan Skype dan Facetime menjadi lebih lancar.

Pengukuran kecepatan internet ini didasarkan pada ujicoba sekitar 60 juta layanan internet antara Januari dan Juni.

Saat Speedtest melakukan pengetesan terhadap sejumlah provider jasa layanan internet utama, ditemukan bahwa Comcast Xfinity menawarkan kecepatan download tercepat. Sedangkan konsumen Verizon Fios mengalami upload tercepat.

Meski kecepatan internet semakin cepat di AS, masih ada ruang untuk performa yang lebih baik lagi, khususnya dalam hal akses.

Internet dengan kecepatan tinggi banyak ditemui di kota-kota besar. Sebaliknya, wilayah di desa-desa atau pinggiran tak bisa menikmati kemewahan itu.

FCC baru-baru ini menemukan, 39% populasi di pedesaan jarang mendapatkan akses internet cepat. Rata-rata hanya 25 Mbps untuk download dan 3 Mbps untuk upload.

Sementara di daerah perkotaan, jumlah populasi yang kurang mendapatkan akses internet cepat berkurang 10%. "Adanya perbedaan yang tidak proporsional ini berdampak pada kemampuan operasional bisnis kecil untuk bersaing di ekonomi abad 21," jelas FCC.




TERBARU

[X]
×