Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PRAYAGRAJ. Naga Sadhus atau pertapa Hindu yang berlumurah tanah dan tampak gimbal, telanjang, tubuhnya ditutupi manik-manik rosario dan karangan bunga serta pipa-pipa kayu dan tampil merokok merupakan daya tarik terbesar pada festival keagamaan terbesar agama Hindu di dunia yang dimulai pekan lalu di India.
Festival Kumbh Mela atau "festival pot", yang berlangsung di kota Prajyagraj, India Utara ini dihadiri 150 juta orang untuk melakukan ritual mandi di pertemuan tiga sungai suci di India. Yakni sungai Gangga, Yamuna dan Sungai ketiga yang mistis, Saraswati.
Pada festival ini merupakan satu-satunya kesempatan melihat Naga Sadhus yang cara hidupnya tertutup, beberapa di antaranya hidup di gua-gua setelah bersumpah hidup selibat (tidak menikah) dan meninggalkan harta duniawi.
Orang-orang suci ini akan turun ke air dan mandi pada pembukaan ferstival Kumbh. Banyak diantara mereka dipersenjatai trisula dan pedang, yang menjadi salah satu daya tarik utama festival ini.
"Ini adalah pertemuan semua Naga Sadhus di titik pertemuan sungai suci ini," ujar Anandnad Saraswati, seorang Naga Sadhu dari Mathura, sebuah kota suci di India Utara seperti dilansir Reuters.
Ia mengatakan, pada festival ini, mereka bertemu satu sama lain, saling berinteraksi dan mereka bermeditasi serta berdoa dalam pertemuan suci tersebut. Orang-orang suci ini juga akan memberikan pesan-pesan kepada banyak orang dan berharap mereka akan berubah.
Sebagian besar Naga mendapat perintah menjalani hidup pertapa saat mereka masih remaja, kemudian mereka meninggalkan teman-teman dan keluarga mereka untuk membenamkan diri dalam meditasi, yoga dan ritual keagamaan Butuh bertahun-tahun agar mereka dapat dianugerahi gelar Naga.
"Kami harus selibat selama enam tahun. Setelah itu orang tersebut diberi gelar pria hebat dan 12 tahun setelah itu dijadikan Naga," kata seorang Naga sadhu dari Jaipur.
Selama delapan minggu festival Kumbh berlangsung, umumnya festival ini diadakan setiap tiga tahun di salah satu dari empat kota di India, Naga hidup di biara sementara yang disebut Akhara didirikan di tepi timur Sungai Gangga.
Mereka menjalani hari-hari mereka dengan bermeditasi, merokok ganja dan menerima kedatangan pengujung untuk memberikan penghormatan.
"Rasanya nyata, selama ini Anda sudah membaca tentang mereka. Mereka hampir seperti tokoh fiksi dan kemudian Anda bertemu dengan mereka," kata seorang wanita yang menyebut namanya Pallavi.
Kumbh Mela berakar dari tradisi Hindu yang mengatakan bahwa Dewa Wisnu merebut sebuah pot emas berisi nektar keabadian yang tadinya dibawa oleh setan. Dalam pertempuran selama 12 hari untuk merebut nektar tersebut, empat tetes jatuh ke bumi, di kota Prayagraj, Haridwar, Ujjain dan Nasik yang berbagi Kumbh sebagai hasilnya.