kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejaksaan menggerebek Layanan Pensiun Nasional terkait skandal Samsung BioLogics


Senin, 23 September 2019 / 17:57 WIB
Kejaksaan menggerebek Layanan Pensiun Nasional terkait skandal Samsung BioLogics
ILUSTRASI. Logo Samsung Electronics


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kantor kejaksaan menyelidiki dugaan window dressing yang dilakukan oleh Samsung BioLogics pada tahun 2015 lalu. Mengutip Yonhap News Agency pada Senin (23/9), jaksa telah menggerebek kantor Manajemen Investasi Layanan Pensiun Nasional pada hari Senin untuk mengamankan barang bukti tentang kemungkinan kolusi dengan afiliasi Grup Samsung.

Jaksa dan penyelidik dari Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul menggeledah kantor manajer dana pensiun yang dikelola negara di Jeonju. Hal ini dilakukan sehubungan dengan penyelidikan yang sedang berlangsung tentang bagaimana dan mengapa dana publik disalahgunakan. 

Baca Juga: Dorong teknologi bersih, Inggris siapkan dana £ 1 miliar bagi para peneliti

Pada Juli 2015 perusahaan telah menggunakan dana tersebut untuk mendukung merger antara Cheil Industries Inc. dan Samsung C&T Corp untuk pewaris Grup Samsung dan Wakil Ketua Samsung Electronics Lee Jae-yong.

Jaksa dan regulator pasar keuangan mencurigai bahwa Samsung BioLogics yang merupakan produsen obat telah menaikkan valuasinya sekitar 4,5 triliun won atau senilai US $ 3,9 miliar pada 2015 setelah secara curang mengubah metode yang digunakan untuk menghitung nilai sahamnya di Samsung Bioepis yang berbasis di AS. 

Setelah metode akuntansi berubah, Samsung BioLogics meraup keuntungan.

Jaksa mencurigai dugaan window dressing itu bertujuan untuk meningkatkan kendali Lee Group di Samsung. Hal ini dilakukan dengan berusaha menggelembungkan saham Cheil Industries Inc. di Samsung BioLogics menjelang merger Cheil dengan Samsung C&T Corp empat tahun lalu.

Baca Juga: Inggris yakin bahwa Iran ada di balik serangan pada fasilias Aramco

Lee adalah pemegang saham terbesar di Cheil Industries. Ini berarti kenaikan dalam penilaian Samsung BioLogics telah menguntungkan Lee dalam upayanya untuk merombak struktur tata kelola Samsung Group.

Para pengamat berspekulasi bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung mungkin dimaksudkan untuk menggali dugaan penyimpangan dalam proses suksesi manajemen Grup Samsung.

Pada Juli 2015, Layanan Pensiun Nasional, yang memegang 4,8% Cheil Industries dan 11,21% di Samsung C&T, memberikan suara untuk mendukung merger setelah memperkirakan nilai atas 46,3% saham Cheil di Samsung BioLogics senilai 6,6 triliun won dan menyetujui sebuah rasio merger 1: 0,35.

Melalui merger, Lee dapat mengamankan kendali Samsung C&T, sebuah perusahaan holding de facto dari Samsung Group.

Para jaksa penuntut mengatakan mereka telah mendapatkan kesaksian dari para akuntan bahwa mereka mengusulkan rasio merger 1: 0,35 sesuai dengan rekomendasi Samsung, yang memberikan dasar bagi keputusan pengambilan suara oleh National Pension Service dan pemegang saham lainnya.

Baca Juga: Presiden Iran: Sanksi baru atas Iran menunjukkan keputusasaan AS

Securities & Futures Commission, pengawas pasar, meminta aparat untuk menyelidiki Samsung BioLogics dan CEO-nya Kim Tae-han dengan mengatakan metode akuntansi yang diubah itu tidaklah normal.

Jaksa kemudian meminta surat perintah penangkapan untuk Kim yang berusia 62 tahun pada akhir Mei tetapi pengadilan Seoul menolaknya. 

Samsung BioLogics telah mengklaim bahwa perubahan metode akuntansi dan revaluasi Samsung Bioepis pada 2015 sejalan dengan standar akuntansi internasional.

Sejauh ini, delapan eksekutif Samsung BioLogics, Samsung Bioepis dan Samsung Electronics telah ditangkap dengan tuduhan ikut serta dalam upaya menghancurkan bukti terkait dugaan penipuan akuntansi.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×