kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekayaan kolektif para miliarder AS melonjak Rp 6.039 triliun selama wabah corona


Sabtu, 02 Mei 2020 / 04:10 WIB
Kekayaan kolektif para miliarder AS melonjak Rp 6.039 triliun selama wabah corona


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kekayaan para miliarder dunia meningkat lebih dari US$ 406 miliar atau setara Rp 6.039,25 triliun (Kurs Rp 14.875 per dolar AS) dalam sebulan terakhir meskipun ekonomi terdampak wabah virus corona atau covid-19.

Mengutip CNBC, dalam penelitian yang dirilis Institute fo Policy Studies, think tank progresif yang berbasis di Washington DC mengatakan, bahwa para miliarder dunia berhasil meningkatkan kekayaan mereKa hampir 18% antara 18 Maret dan 29 April 2020.

Kenaikan kekayaan mereka itu terjadi ketika sekitar 30 juta orang Amerika Serikat (AS) mengurus tunjangan pengangguran karena terdampak virus corona dan saat pasar saham AS rebound karena sejumlah negara di dunia melancarkan paket stimulus besar-besaran untuk mendongkrak ekonomi yang lesu.

Baca Juga: Jeff Bezos ambil kembali kemudi Amazon di tengah pandemi virus corona

Antara 18 Maret dan 29 April 2020, indeks S&P 500 melonjak hampir 23%.

Lembaga ini menghitung temuan dengan menganalisis data dari indeks miliarder individu Bloomberg dan Forbes.

Dari daftar tahunan Forbes mengenai orang-orang terkaya di dunia menunjukkan bahwa kekayaan miliarder di AS sedikit menurun pada tahun itu hingga 18 Maret 2020. Kekayaan para miliarder ini turun menjadi US$ 2,9 triliun dari US$ 3,1 triliun pada tahun 2019.

Penurunan kekayaan itu terjadi sebagian karena pandemi virus corona, tetapi peringkat harian menunjukkan kekayaan mereka dengan cepat pulih dalam enam minggu berikutnya.

Pendiri dan CEO Amazon, Jeff Bezos, yang diakui sebagai orang terkaya di dunia dengan  kekayaan bersihnya sebesar US$ 145 miliar atau setara Rp 2.156,87 triliun, menikmati peningkatan kekayaannya selama pandemi.

Baca Juga: Bill Gates berharap vaksin corona bisa diproduksi dalam kurun waktu setahun

Permintaan untuk ritel online telah meningkat selama lockdown akibat virus corona  dan Amazon mengatakan telah mempekerjakan 75.000 lebih banyak pekerja dari sebelumnya.

Sejak awal tahun, kekayaannya telah meningkat sebesar US$ 32 miliar, meskipun jatuh ke US$ 105 miliar pada "Black Thursday" pada 12 Maret, ketika pasar mengalami penurunan tajam sejak 1987.

Sejak 21 Februari, ketika pasar secara lebih luas mulai tenggelam, harga saham Amazon telah naik sekitar 16% berdasarkan apa yang ditutup pada sesi sebelumnya.

MacKenzie Bezos, mantan istri pendiri Amazon, juga menikmati kenaikan kekayaannya lebih dari US$ 10 miliar atau setara Rp 148,75 triliun sejak awal tahun hingga 24 April, berkat kepemilikannya atas 4% saham di raksasa e-commerce.

Namun, tepat sebelum perceraian pasangan itu diselesaikan tahun lalu, dia menandatangani "Giving Pledge," berkomitmen untuk memberikan setidaknya setengah dari kekayaannya selama hidupnya atau dalam wasiatnya.

Miliarder lain yang telah mencatat kekayaan mereka tumbuh di tengah pandemi termasuk CEO Tesla Elon Musk. Kekayaan Musk hampir US$ 10 miliar sejak 1 Januari 2020.

Baca Juga: Kapan waktu tepat untuk membuka bisnis kembali? Ini kata miliarder Mark Cuban

Pada saat itu, pendiri Zoom Eric Yuan telah menambahkan US$ 3,5 miliar ke kekayaan bersihnya di US$ 7,4 miliar, berkat popularitas perangkat lunak konferensi videonya di kuncian. Mantan CEO Microsoft Steve Ballmer telah menambahkan lebih dari US$ 4 miliar untuk kekayaannya.

Institute fo Policy Studies mengatakan bahwa pada 1990, ada 66 miliarder di AS yang memiliki kekayaan total US$ 118,8 miliar. Amerika Serikat sekarang memiliki 630 miliarder, yang kekayaannya mencapai hampir US$ 3,4 triliun, pada 29 April.

Sementara itu, 400 orang Amerika terkaya, menurut peringkat Forbes, memiliki kekayaan gabungan sebanyak 64% rumah tangga Amerika termiskin.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×