Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Toyota Motor Corp sejak awal pekan ini menangguhkan produksi di tiga pabrik mereka di Thailand karena kekurangan suku cadang, produsen mobil asal Jepang itu mengatakan pada Kamis (22/7).
Toyota Motors Thailand untuk sementara menangguhkan produksi di pabrik Ban Pho pada Selasa (20/7) serta pabrik Samrong dan Gateway pada Rabu (21/7).
Di Thailand, Toyota memiliki kapasitas produksi total sebesar 550.000 kendaraan per tahun, menurut situs resminya.
"Operasi produksi untuk minggu depan akan ditentukan pada tahap selanjutnya," kata Toyota dalam pernyataan, seperti dikutip Reuters. Mereka menambahkan, penangguhan saat ini berlaku hingga Jumat (23/7).
Baca Juga: Thailand catat rekor baru kasus COVID-19, jam malam berlaku di 3 provinsi ini
Penutupan pabrik di Thailand karena kekurangan suku cadang yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, Toyota mengatakan dalam pernyataan terpisah.
Sebuah pabrik Toyota di Prefektur Aichi, Jepang, juga akan menangguhkan produksi pada 29-30 Juli dan 2-4 Agustus karena kekurangan suku cadang.
Serangkaian kluster virus corona di antara pabrik-pabrik di Thailand pada Juni lalu telah menimbulkan kekhawatiran bagi sektor ekspor negeri gajah putih.
Thailand adalah pusat perakitan dan ekspor mobil terbesar keempat di Asia untuk beberapa pembuat mobil terbesar di dunia, seperti Honda dan Great Wall Motor asal China. Industri ini menyumbang sekitar 10% dari PDB Thailand.
Baca Juga: Kasus Covid-19 meledak, Thailand resmi larang pertemuan publik
Ekspor mobil juga menjadi titik terang bagi Thailand ketika mencoba untuk memulai kembali sektor pariwisata yang masih terpukul pandemi.
Penjualan mobil domestik juga rebound, naik 15 persen pada Juni tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu.
Thailand pada Kamis melaporkan rekor baru kasus harian dengan mencatat 13.655 infeksi virus corona, ketika negara Asia Tenggara itu memperketat pembatasan perjalanan untuk mengekang wabah terbaru.
Lebih dari 93% dari total 453.132 kasus virus corona di Thailand terjadi setelah April tahun ini.