Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID -Â BANGKOK. Thailand pada Senin (19 Juli) melaporkan 11.784 kasus baru COVID-19, rekor infeksi harian keempat secara berturut-turut, ketika negeri gajah putih berjuang untuk mengatasi wabah terburuknya.
Satgas Penanganan COVID-19 Thailand juga mengumumkan 81 kematian baru akibat virus corona. Sehingga, total kematian akibat COVID-19 di negara Asia Tenggara itu menjadi 3.422 dan dengan 415.170 kasus.
Mengutip Reuters, pada Minggu (18 Juli), Pemerintah Thailand mengumumkan perluasan pembatasan yang mencakup perjalanan dan jam malam ke tiga provinsi lagi.
Pusat perbelanjaan juga akan ditutup dan jam malam mulai pukul 9 malam hingga 4 pagi berlaku Selasa (20 Juli) di Provinsi Chonburi, Ayutthaya, dan Chachoengsao, sebuah pengumuman di Royal Gazette menunjukkan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 meledak, Thailand resmi larang pertemuan publik
Itu juga telah memberlakukan larangan nasional pada pertemuan publik, dengan hukuman maksimum hukuman penjara dua tahun atau denda hingga 40.000 baht (US $ 1.219,88) atau keduanya.
Pekan lalu, Kementerian Kesehatan Thailand mengumumkan rencana untuk menggabungkan vaksin COVID-19 buatan Sinovac dan AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional untuk meningkatkan kekebalan publik terhadap varian baru virus corona.
Kementerian Kesehatan Thailand akan memberikan vaksin Sinovac sebagai dosis pertama dengan suntikan AstraZeneca sebagai dosis kedua.
Otoritas kesehatan Thailand percaya, kombinasi vaksin COVID-19 dalam urutan seperti itu akan meningkatkan kekebalan publik terhadap virus corona, terutama varian Delta yang sangat menular.
Namun, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, agar tidak mencampur vaksin, menyebutnya sebagai "tren berbahaya" karena hanya ada sedikit data yang tersedia tentang dampak kesehatan.