kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kian panas, keluarga korban menuntut PM Kanada lebih keras pada Iran


Sabtu, 11 Januari 2020 / 09:03 WIB
Kian panas, keluarga korban menuntut PM Kanada lebih keras pada Iran
ILUSTRASI. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadiri konferensi pers di Ottawa, Ontario, Kanada, 9 Januari 2020. REUTERS/Blair Gable


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - OTTAWA. Pemerintah Kanada mendapat tekanan di dalam negeri agar lebih keras terhadap Iran atas laporan intelijen yang menyebut Iran menembak jatuh sebuah jet penumpang.

Teman dan keluarga orang Kanada yang tewas ketika pesawat Ukraina jatuh di luar Teheran menuntut Perdana Menteri Justin Trudeau mengambil sikap lebih keras kepada Iran.

"Waktu akan memberi tahu dan dunia sedang menonton," kata Menteri Luar Negeri Francois-Philippe Champagne ketika ditanya apakah Iran melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi dengan itikad baik.

"Saya pikir transparansi adalah apa yang dicari masyarakat internasional sekarang," katanya dalam konferensi pers.

Champagne mengatakan Pemerintah Kanada menghitung 57 warga Kanada tewas dalam kecelakaan itu, turun dari dugaan semula 63 orang. Pemerintah Kanada mengatakan satuan tugas darurat sedang dibuat untuk membantu keluarga para korban.

Sekadar catatan, Kanada memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada 2012. 

Iran telah mengatakan akan mengizinkan Kanada, AS, dan pejabat internasional lainnya untuk berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaan yang terjadi pada Rabu.

Perdana menteri "benar-benar melenceng" ketika dia tidak mengutuk pemerintah Iran, kata Ali Ashtari, 39, seorang ilmuwan data dari Toronto yang kehilangan seorang teman dalam kecelakaan itu.




TERBARU

[X]
×