Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer Manchester United, Erik ten Hag, menyuarakan keprihatinannya tentang padatnya jadwal sepak bola saat ini. Ia menyatakan bahwa ada terlalu banyak pertandingan dan kompetisi, yang membuat risiko cedera bagi pemain menjadi hampir tidak terhindarkan.
Pernyataan ini muncul menjelang dimulainya kampanye Eropa Manchester United melawan FC Twente pada Rabu dalam ajang Liga Europa yang diperluas, melibatkan 36 tim dan mengharuskan setiap klub memainkan delapan pertandingan pada fase liga.
Meningkatnya Beban Kerja Pemain
Kompetisi Eropa yang diperluas dan rencana Piala Dunia Antarklub musim panas mendatang telah memicu kekhawatiran tentang beban kerja pemain yang semakin berat. Ten Hag menyatakan bahwa sementara peningkatan jumlah pertandingan mungkin baik secara komersial, ada batasnya. “Terlalu banyak pertandingan. Terlalu banyak kompetisi,” kata Ten Hag.
“Ini mungkin baik secara komersial, tetapi ada batasannya. Cedera pemain menjadi hampir tidak terhindarkan karena kelebihan beban akibat begitu banyak pertandingan,” tambahnya.
Baca Juga: Rencana MU Bangun Stadion Wembley Utara: Nasib Old Trafford di Ujung Tanduk
Kekhawatiran Ten Hag ini juga didukung oleh beberapa tokoh lain dalam dunia sepak bola. Pekan lalu, gelandang Manchester City, Rodri, mengungkapkan bahwa pemain berada di ambang melakukan aksi mogok sebagai protes terhadap peningkatan jumlah pertandingan.
Ironisnya, beberapa hari kemudian, Rodri mengalami cedera lutut serius yang berpotensi mengakhiri musimnya.
Reaksi Pemain Terhadap Penambahan Jadwal
Selain Ten Hag dan Rodri, pemain lain juga menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap padatnya jadwal pertandingan. Bek Manchester City, Manuel Akanji, menyatakan bahwa ia akan pensiun pada usia 30 tahun karena beban kerja yang berlebihan.
Penjaga gawang Liverpool, Alisson, menyarankan bahwa para pemangku kepentingan sepak bola tidak berkonsultasi dengan pemain mengenai kemacetan jadwal ini.
Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, bahkan mempertimbangkan untuk memberikan liburan kepada pemainnya di tengah musim guna mengatasi peningkatan jumlah pertandingan. Ini menegaskan bahwa tidak hanya pelatih di Inggris yang merasa resah, tetapi juga klub-klub besar di Eropa lainnya.
Implikasi Keuangan dan Industri Sepak Bola
Ten Hag menyoroti bahwa meskipun pemain dan pelatih tidak memiliki kontrol penuh atas situasi ini, industri sepak bola secara keseluruhan perlu mencari keseimbangan antara pendapatan dan kesehatan para pemain. “Pada akhirnya, ini tentang keuangan,” tambahnya.
Baca Juga: Erik ten Hag Hadapi "Sakit Kepala" dalam Pemilihan Skuad
“Kami adalah profesional, jadi pendapatan harus datang, tetapi kita harus menemukan keseimbangan,” terangnya.
Pernyataan Ten Hag ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan para pelatih, pemain, dan penggemar terkait kesehatan pemain dalam jangka panjang.
Meskipun sepak bola adalah industri yang sangat menguntungkan, penambahan pertandingan tanpa mempertimbangkan kesejahteraan pemain dapat mengakibatkan konsekuensi serius, baik bagi pemain maupun kualitas permainan.