kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembali kecam Tiongkok, Trump: Corona bisa saja dihentikan di China


Kamis, 07 Mei 2020 / 15:06 WIB
Kembali kecam Tiongkok, Trump: Corona bisa saja dihentikan di China
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump melihat karyawan di jalur perakitan produksi masker pelindung untuk penyakit virus corona (COVID-19) saat kunjungan ke fasilitas manufaktur Honeywell di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Selasa (5/5/2020).


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengecam China, melanjutkan perang kata-kata tentang asal-usul virus corona baru yang muncul di Wuhan akhir tahun lalu.

"Seharusnya (pandemi virus corona) tidak pernah terjadi," kata Trump, Rabu (5/4), di Gedung Putih seperti dikutip Channelnews.com. "Bisa saja dihentikan di sumbernya. Bisa saja dihentikan di China".

Washington dan Beijing telah berulang kali berselisih soal virus corona, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, akhir tahun lalu, tetapi sejak itu menyebar dan menjadi pandemi global.

Baca Juga: Trump: Pandemi corona lebih buruk dari serangan Pearl Harbor dan 9/11

Teori konspirasi bahwa virus corona berasal dari laboratorium virologi dengan keamanan maksimum di Wuhan telah bergulir sejak awal tahun ini, tetapi dibawa ke arus utama bulan lalu oleh pejabat AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan pada Minggu (3/5) lalu, ada "bukti besar" yang menunjukkan virus corona berasal dari laboratorium China.

AS kini menjadi negara paling terpukul pandemi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Rabu (6/5) melaporkan 1.193.813 kasus virus corona, bertambah 22.303 kasus sehari sebelumnya.

Baca Juga: Balas Menlu AS, China: Pompeo tidak punya bukti virus corona dari Wuhan

Sementara jumlah kematian di negeri uak Sam akibat virus corona meningkat 2.523 menjadi 70.802 orang. CDC memperkirakan, jumlah korban meninggal di AS berada di jalur ke atas 100.000 pada akhir Mei.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×