kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kembali panas, inilah pasang surut konflik dagang AS dengan China


Kamis, 09 Mei 2019 / 15:58 WIB
Kembali panas, inilah pasang surut konflik dagang AS dengan China


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang telah berlangsung selama lebih tiga bulan ini terancam buntu alias gagal menemui kesepakatan. Pada Minggu (5/5), mendadak, Presiden .AS Donald Trump mengumumkan akan menaikkan tarif impor barang-barang dari China dari 10% menjadi 25% senilai US$ 200 miliar karena menganggap kemajuan perundingan dagang berjalan lambat.

Kenaikan tarif impor barang asal China tersebut akan berlaku mulai Jumat (10/5). Bila jadi berlaku, ini sekaligus akan mengakhir periode gencatan perang dagang AS-China yang berlaku sejak 1 Desember 2018 lalu.

Hubungan dagang kedua negara itu memang makin memanas sejak awal tahun lalu hingga saat ini. Nah, berikut ini, pasang surut hubungan dagang AS dengan China sejak awal 2018 yang disarikan dari berbagai sumber:

Waktu

Langkah  AS

Langkah China

22 Januari 2018

AS menerapkan tarif pengamanan atau safeguard pada impor mesin cuci dan sel surya. Meskipun sebagian besar impor ini tidak berasal dari Tiongkok, kebijakan AS ini memperjelas bahwa dominasi Cina dalam rantai pasokan global menjadi perhatian.

4 Februari 2018

China memulai penyelidikan anti-subsidi terhadap sorgum yang diimpor dari AS.

9 Maret 2018

Donald Trump menandatangani tarif impor baja dan aluminium dari semua negara, termasuk China.

22 Maret 2018

AS mengusulkan tarif impor sebagai tanggapan atas "praktik perdagangan tidak adil" China yang terkait dengan transfer teknologi, hak kekayaan intelektual, dan inovasi. AS juga akan melaporkan ke WTO dan membatasi investasi dari China.

23 Maret 2018

AS komplain ke WTO tentang perlindungan hak kekayaan intelektual di China.

23 Maret 2018

China memperkenalkan tarif impor barang dari AS senilai US$ 3 miliar sebagai tanggapan atas tarif impor baja dan aluminium.

2  April 2018

China menyatakan akan mengenakan tarif impor senilai US$ 3 miliar produk dari AS termasuk buah-buahan segar, kacang-kacangan, anggur dan daging babi.

3 April 2018

AS merilis daftar produk sebagai target tarif impor yang diusulkan senilai US$ 50 miliar. Produk itu didominasi produk industri teknologi tinggi. Tujuannya untuk menutup kerugian dari dugaan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual di China.

4 April 2018

China akan memungut tarif tambahan 25% atas impor 106 produk AS termasuk kedelai, mobil, bahan kimia dan pesawat terbang. Ini sebagai tanggapan terhadap usulan tarif impor AS pada barang-barang berteknologi tinggi.

5 April 2018

China komplain ke WTO tentang tarif impor baja dan aluminium AS.

5 April 2018

Trump mempertimbangkan tambahan tarif impor atas produk dari China hingga senilai US$ 100 miliar.

10 April 2018

Presiden Xi Jinping berjanji membuka berbagai sektor termasuk otomotif dan keuangan.

16 April 2018

AS menghukum perusahaan China, ZTE karena melanggar perjanjian dengan AS. ZTE terbukti melakukan bisnis dengan Iran dan Korea Utara, dua negara yang diembargo AS. ZTE dilarang membeli komponen teknologi AS selama tujuh tahun.

17 April 2018

China mengumumkan akan mengenakan tarif anti-dumping atas impor sorgum dari AS.

26 April 2018

AS menyelidiki perusahaan asal China, Huawei Technologies Co. karena kemungkinan pelanggaran serupa dengan ZTE.

4 Mei 2018

China memprotes kasus ZTE.

10 Mei 2018

ZTE berhenti beroperasi di AS.

18 Mei 2018

China mengakhiri investigasi anti-dumping dan anti-subsidi sorgum.

20 Mei 2018

AS setuju menunda pemberlakuan tarif impor baja dan aluminium.

20 Mei 2018

China menawarkan untuk meningkatkan pembelian barang-barang dari AS secara signifikan.

22 Mei 2018

China menawarkan untuk menghapus tarif impor produk pertanian AS sebagai bagian dari kesepakatan.

22 Mei 2018

China akan memangkas bea masuk mobil menjadi 15% dari 25%.

25 Mei 2018

AS mengumumkan denda $ 1,3 miliar dan hukuman lainnya bagi ZTE. AS juga membuka kemungkinan bagi ZTE melanjutkan pembelian komponen dari pemasok AS.

29 Mei 2018

AS mengumumkan rencana membatasi visa bagi warga China untuk melindungi hak kekayaan intelektual.

30 Mei 2018

China mengumumkan pemotongan tarif impor beberapa barang konsumsi, terhitung mulai 1 Juli 2018.

6 Juni 2018

China menawarkan pembelian barang-barang AS hingga senilai US$ 25 miliar.

7 Juni 2018

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengumumkan kesepakatan yang memungkinkan ZTE kembali berbisnis di AS.

15 Juni 2018

AS mengumumkan tarif impor hingga sebesar US$ 50 miliar atas produk dari China.

19 Juni 2018

Trump mengancam akan mengenakan tarif pada ekspor China hingga senilai US$ 200 miliar, dengan tambahan senilai US$ 200 miliar jika China melakukan langkah balasan.

6 Juli 2018

AS mulai memberlakukan tarif impor barang-barang dari China senilai US$ 34 miliar.

20 Juli 2018 Presiden Donald Trump dalam twitternya menuding China memanipulasi mata uang dan suku bunga mereka lebih rendah. Komentar Trump ini muncul setelah mata uang yuan China, Jumat (20 Juli 2018), jatuh mendekati 6,80 per dollar AS dan terlemah dalam setahun terakhir.  
14 Oktober 2018   Gubernur Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) Yi Gang mengatakan, China tengah berusaha menyelesaikan ketegangan perdagangan dengan AS secara konstruktif.
1 Desember 2018

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan perang dagang selama 90 hari atau hingga 1 Maret 2019. AS juga sepakat menunda kenaikan tarif barang impor asal China dari 10% menjadi 25%.

Selama periode gencatan perang dagang, AS dan China akan berunding untuk menemukan kesepakatan.

 
19 Desember 2018   Importir China kembali membeli kedelai dari AS. Pembelian ini merupakan kali kedua setelah kesepakatan gencatan perang dagang diteken Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping awal Desember 2018.
15 Januari 2019  

Menghadapi tekanan perang dagang yang memicu perlambatan ekonomi, China mengisyaratkan akan mengambil langkah-langkah stimulus lebih banyak

24 Februari 2019 Perundingan dagang AS dengan China diperpanjang. Presiden Donald Trump menyatakan menunda kenaikan tarif impor berbagai produk China yang awalnya akan diterapkan 1 Maret 2019 karena ada kemajuan dalam perundingan untuk mengakhiri perang dagang.  
4 April 2019 Presiden Trump menyatakan kesepakatan perdagangan AS dengan China akan diumumkan empat minggu ke depan atau awal Mei 2019  
5 Mei 2019

Negosiasi perdagangan terancam bubar. Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menaikkan tarif barang-barang dari China dari 10% menjadi 25% senilai US$ 200 miliar karena menganggap progres perundingan dagang berjalan sangat lambat.

Kenaikan tarif impor akan berlaku mulai Jumat, 10 Mei 2019.

 
7 Mei 2019   Wakil Perdana Menteri China Liu akan melakukan perjalanan ke AS untuk melakukan pembicaraan mulai 9-10 Mei atas undangan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
9 Mei 2019   China dikabarkan mundur di hampir semua kesepakatan perdagangan dengan AS

Sumber: Bloomberg, Reuters, dan sumber lain



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×