kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump kembali tingkatkan tekanan terhadap China jelang perundingan di Washington


Kamis, 09 Mei 2019 / 11:18 WIB
Trump kembali tingkatkan tekanan terhadap China jelang perundingan di Washington


Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding para pemimpin China telah melanggar kesepakatan dalam negosiasi perdagangan dengan AS.

Trump tampaknya sedang meningkatkan retorikanya menjelang negosiasi baru yang sudah tertutup oleh kenaikan tarif yang akan segera diberlakukan dan ancaman pembalasan dari China.

"Mereka (China) melanggar kesepakatan!" Kata Trump pada kampanye pada Rabu malam di Panama City Beach, Florida seperti dilansir Bloomberg, Kamis (9/5). Dengan alasan itu, Trump mengatakan hal itu menuntunnya untuk menaikkan tarif. 

Namun ia membeberkan, negosiator utama China Liu He yang saat ini tengah dalam perjalanan ke Washington merupakan orang baik. Namun ia menuding mereka tetap melanggar kesepakatan.

Dengan asalan itu, Trump mengatakan, AS akan menaikkan tarif barang-barang China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari 10% pada hari Jumat setelah menuduh Negeri Tirai Bambu tersebut mengingkari ketentuan-ketentuan kesepakatan perdagangan yang dianggap telah diselesaikan Gedung Putih.

Atas ancaman Trump itu, Pemerintah China mengatakan akan membalas, yang akan meningkatkan perang perdagangan antara kedua negara.

Trump mengatakan tidak ada yang salah dengan menerima US$ 100 miliar per tahun dalam tarif impor Tiongkok, tanpa adanya kesepakatan perdagangan. "Mereka datang besok dan apa pun yang terjadi, jangan khawatir tentang itu. Itu akan berhasil. Selalu begitu,” katanya.

Meskipun Trump sering mengklaim China membayar tarif, sebagian besar ekonom mengatakan perusahaan dan konsumen Amerika menanggung sebagian besar kenaikan biaya tarif tersebut.

Trump memiliki sejarah panjang dalam menyerang Tiongkok dalam kampanye, meskipun ia telah mengadopsi pendekatan yang lebih diplomatis dan bahkan mendekati Presiden China Xi Jinping dan pejabat senior Tiongkok dalam pertemuan resmi.

Dia juga mengancam akan menyebut Tiongkok sebagai manipulator mata uang, tetapi masih belum melakukannya.

Delegasi Tiongkok yang dipimpin oleh Liu, anggota Politbiro Partai Komunis dan wakil perdana menteri, dijadwalkan tiba Kamis di Washington untuk pembicaraan dua hari dengan para pejabat AS.

Kedua belah pihak berusaha untuk membentuk persepsi di depan apa yang bisa menjadi putaran penting dari negosiasi. Pada hari Rabu, Trump mengatakan China mengindikasikan mereka ingin membuat kesepakatan di Washington.

Beberapa jam kemudian, Kementerian Perdagangan China memperingatkan akan menyerang kembali dengan tindakan pencegahan yang diperlukan jika AS menaikkan tarif.




TERBARU

[X]
×