kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembalinya Trah Marcos ke Tampuk Kekuasaan Filipina


Selasa, 10 Mei 2022 / 14:03 WIB
Kembalinya Trah Marcos ke Tampuk Kekuasaan Filipina
ILUSTRASI. Kandidat presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., putra mendiang diktator Ferdinand Marcos, menunjuk ke arah para pendukungnya saat dia berbicara selama kampanye di Quezon City, Metro Manila, Filipina, Senin (14/2/2022).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  MANILA. Pemilihan Umum Filipina telah mengangkat trah Marcos ke tampuk kekuasaan. Kemenangan Ferdinand Marcos Jr yang sudah di depan mata, sebagai Presiden Filipina telah mengembalikan dinasti politik Marcos yang paling terkenal ke tampuk kekuasaan negara tersebut.

Marcos lebih dikenal sebagai "Bongbong", mengalahkan saingan beratnya Leni Robredo dalam pemilihan Presiden Filipina. Kemenangan Marcos menandai kembalinya putra yang namanya sama dari seorang diktator yang telah digulingkan puluhan tahun lalu bernama Marcos.

Seperti diketahui, Marcos ayah dari Marcos Ferndinand Jr, telah melarikan diri ke pengasingan di Hawaii bersama keluarganya selama pemberontakan kekuatan rakyat pada 1986 yang mengakhiri kekuasaan otokratis Marcos selama 20 tahun.

Kemenangan putranya yang bernama Marcos pada pemilihan hari Senin sekarang terlihat pasti dengan 96% dari surat suara yang memenuhi syarat dihitung dalam perhitungan tidak resmi, menunjukkan dia memiliki lebih dari 30 juta suara atau dua kali dari pesaing beratnya Robredo.

Baca Juga: Philippines Election Win Returns Marcos to Power, and Polarisation

"Ada ribuan dari Anda di luar sana, sukarelawan, kelompok paralel, pemimpin politik yang telah memberikan dukungan mereka kepada kami karena keyakinan kami pada pesan persatuan kami," kata Marcos dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di Facebook, berdiri di samping bendera nasional.

Meskipun Marcos, 64 tahun, berkampanye dengan platform persatuan, analis politik mengatakan kepresidenannya tidak mungkin mendorong itu, meskipun ada margin kemenangan.

Bursa Saham Filipina turun sekitar 3% pada hari Selasa, mengikuti ekuitas global yang lebih lemah, tetapi dengan analis juga mengutip kekhawatiran tentang kemenangan Marcos, terutama implikasi fiskalnya jika ia memenuhi janji untuk mensubsidi makanan dan bahan bakar.

Mata uang peso, sementara itu, naik 0,3% terhadap dolar AS.

Baca Juga: Marcos Jr Unggul dalam Jajak Pendapat Calon Presiden Filipina

Banyak di antara jutaan pemilih Robredo marah dengan apa yang mereka lihat sebagai upaya kurang ajar oleh mantan keluarga pertama yang dipermalukan untuk menggunakan penguasaan media sosialnya untuk menemukan kembali narasi sejarah pada masa kekuasaannya.

Ribuan penentang Marcos senior menderita penganiayaan selama era darurat militer tahun 1972-1981 yang brutal, dan nama keluarga menjadi identik dengan penjarahan, kronisme, dan kehidupan mewah, dengan miliaran dolar kekayaan negara menghilang.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×