kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kena sanksi, Korut janji percepat program nuklir


Selasa, 19 September 2017 / 17:15 WIB
Kena sanksi, Korut janji percepat program nuklir


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Korea Utara (Korut) memperingatkan, semakin banyak sanksi dan tekanan yang dijatuhkan, akan semakin mempercepat pengembangan program nuklir Pyongyang.

Lewat pernyataan resminya, Pyongyang menyebut serangkaian sanksi yang ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa merupakan sanksi yang sangat kejam, tidak etis, dan tidak berperikemanusiaan.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut, seperti yang dilansir dari kantor berita KCNA, mengatakan: "Peningkatan sanksi oleh AS dan aliansinya kepada DPRK (Democratic People's Republic of Korea) hanya akan mendorong kami untuk mempercepat penyelesaian program senjata nuklir negara."

Diutarakan pula, tujuan dari sanksi PBB yang disetujui 11 September lalu, merupakan tekanan untuk menghapus penduduk, sistem, dan pemerintah Korut.

Sanksi ini merupakan upaya untuk membuat Korut kekurangan pasokan minyak dan memangkas pendapatan untuk pengembangan program senjata nuklir, melarang impor minyak dan pelarangan ekspor tekstil.

Namun, para kritikus mempertanyakan efektivitas penetapan sanksi ini. Pasalnya, Korut masih bisa melakukan perdagangan di dunia internasional.

Berdasarkan laporan kantor berita Bloomberg, tingkat perdagangan Korut dengan China pada tahun lalu diestimasi memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Korut sebesar 3,9%.

Sementara, Presiden AS dan China berkomitmen untuk memaksimalkan tekanan terhadap Korut melalui penetapan sanksi sesuai dengan resolusi PBB.

Sebelumnya, AS dan Korea Utara menggelar pelatihan bersama militer.

Menanggapi hal itu, Korut kembali menembakkan rudal melewati Jepang pada Jumat (15/9) lalu. Rudal tersebut menempuh jarak 3.700 km (2.299 mil), dan menempatkan wilayah Pasifik AS Guam dapat dengan mudah dijangkau. Korut sendiri memang berulang kali mengatakan bahwa mereka menargetkan Guam sebagai sasaran rudal mereka.

Peluncuran rudal tersebut menyusul sanksi terbaru yang ditetapkan PBB dengan suara bulat, karena dinilai merupakan aksi yang 'sangat provokatif'.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×