kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan pajak penjualan di Jepang tahun ini sangat ditentukan dampak perang dagang


Jumat, 24 Mei 2019 / 20:17 WIB
Kenaikan pajak penjualan di Jepang tahun ini sangat ditentukan dampak perang dagang


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China memiliki dampak luas ke sejumlah negara, tak terkecuali Jepang. Bahkan Pemerintah Jepang menjadikan dampak perang dagang ini sebagai kunci dalam memutuskan apakah akan melanjutkan kenaikan panjak penjualan yang dijadwalkan diputuskan tahun ini.

Hal itu dikatakan salah seorang pejabat senior pemerintahan Jepang.

Mengutip Reuters, Jumat (24/5), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam sejumlah kesempatan mengatakan akan melanjutkan kenaikan pajak penjualan dua kali lipat pada Oktober nanti, kecuali ekonomi mengalami goncangan skala besar seperti keruntuhan Lehman Brothers pada 2008.

Ketua Dewan Umum Partai Demokrat Liberal dan Pembantu Dekat Abe, Katsunobu Kato mengatakan, krisis seperti Lehman Brothers sulit diprediksi. Dan pihaknya masih berharap pertumbuhan ekonomi global akan kembali pulih pada akhir tahun ini.

"Jika ekonomi tetap dalam keadaan seperti sekarang, pemerintah akan melanjutkan kenaikan pajak sesuai jadwal," katanya kepada Reuters.

Namun Kato menegaskan, pemerintah Jepang tetap mengikuti perkembangan pembicaraan perang dagang AS dan China dan dampak perang dagang tersebut terhadap ekonomi Jepang.

Apalagi sampai saat ini tidak jelas perkembangan apakah kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut dapat mempersempit perbedaan pandangan mereka pada pertemuan puncak yang dijadwalkan di gelar di sela-sela pertemuan negara G20 di Jepang pada bulan depan nanti.

Kato mengatakan, faktor terbesar yang harus diwaspadai adalah gesekan perdagangan AS-China. "Perkembangan ekonomi global berubah setiap saat, jadi kita harus berhati-hati,"tuturnya.




TERBARU

[X]
×