Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
ROMA. Tingkat kepercayaan konsumen Italia pada bulan ini turun menjadi 84,6. Itu merupakan angka terendah dalam 17 tahun terakhir. Desember 1996, indeks kepercayaan konsumen di level 85,7%.
Semakin menurunnya kepercayaan konsumen bakal menghambat pemulihan ekonomi di negara ini. Konsumen bakal lebih berhati-hati berbelanja sehingga kegiatan bisnis dan perindustrian pun bakal melambat. "Ini hambatan besar bagi Italia untuk bankit dari resesi," kata Raj Badiani, Ekonom IHS Global Insight, London.
Kondisi ini juga diyakini akan mendorong bank sentral untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 1%. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan dipangkas sekitar 0,2%.
Namun, pemerintah dan bank sentral meyakini, pemulihan ekonomi bakal berjalan pada semester kedua tahun ini. Faktor pendorongnya adalah nilai ekspor yang bakal naik pada periode itu.
Apalagi, Italia akan menggelar pemilu perdana menteri pada 24-25 Februari. Dengan pemimpin baru, diyakini akan ada kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hanya saja, kalangan pengusaha pesimistis dengan kondiri itu. Soalnya, pengangguran di Italia masih berada di angka tertinggi, sebesar 11,1%.
Kondisi ini diperparah dengan kepercayaan investor yang melemah. Obligasi Italia bertenor 10 tahun terus mencatatkan kenaikan imbal hasil. Pada 25 Januari lalu, kupon obligasi hanya 4,07%, tapi terus naik dan kemarin menjadi 4,19%. Hal ini akan membebani keuangan pemerintah.