kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Kerugian akibat suap Petrobras capai US$ 2,1 M


Jumat, 24 April 2015 / 10:32 WIB
Kerugian akibat suap Petrobras capai US$ 2,1 M
ILUSTRASI. Ini daftar daerah kurang hujan terpanjang hingga tengah November 2023


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BRASILIA. Korupsi menyebabkan perusahaan minyak Brasil, Petroleo Brasileiro SA alias Petrobras kehilangan dana hingga US$ 2,1 miliar. Petrobras yang merilis laporan tahun lalu menunjukkan bahwa total kerugian mencapai US$ 7,2 miliar.

Ini merupakan kerugian Petrobras untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun. Angka kerugian ini didasarkan pada pernyataan saksi kepada polisi. Saksi ini mengatakan bahwa tiap 3% kontrak besar antara tahun 2004 hingga 2012 dibayarkan untuk suap bagi politisi dan eksekutif.

Hasil audit perusahaan minyak pelat merah Brasil ini juga menunjukkan adanya penurunan nilai aset hingga US$ 14,8 miliar. "Rilis hasil ini merupakan langkah fundamental bagi kami untuk memulihkan kredibilitas perusahaan," kata Aldemir Bendine, CEO Petrobras kepada BBC.

Memang, skandal suap Petrobras ini mengguncang Negeri Samba. Pasalnya, Petrobras merupakan perusahaan minyak pelat merah yang memiliki cadangan minyak paling bernilai.

November 2014 lalu, auditor Petrobras, PricewaterhouseCooper (PwC) menolak menstempel laporan keuangan raksasa minyak ini. PwC bilang, skandal korupsi menyebabkan auditor sulit menghitung aset perusahaan. Sejak itu PwC berupaya menghitung dampak korupsi dan mengidentifikasi biaya lain, termasuk target yang meleset dan harga minyak yang rontok.

Meski ada rilis laporan baru, para analis mengatakan bahwa Petrobras perlu kerja keras untuk memulihkan kepercayaan pasar finansial. Hingga saat ini, Petrobras masih sulit mengakses pasar obligasi akibat skandal itu.

Daniel Marques, Kepala Analis Gradual Investimentos mengatakan, masalah Petrobras terletak pada kepercayaan. "Hal pertama yang harus dipulihkan adalah kredibilitas, karena saat ini pasar belum percaya," kata Marques.

Skandal suap Petrobras menghasilkan penangkapan Direktur Pasokan Paulo Roberto Costa dan mundurnya CEO Petrobras sebelumnya.

Skandal ini juga menyebabkan Presiden Dilma Rousseff, mantan komisaris Petrobras, sulit menjalankan reformasi ekonomi. Popularitas Rousseff rontok ke level terendah. "Dampak skandal belum rampung dan terutama kerusakan politik sangat besar," kata Nicholas Spiro, Managing Director Spiro Sovereign kepada Bloomberg.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×