Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengirim sekitar 3.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah dari Divisi Lintas Udara ke-82.
Mengutip Reuters, tindakan ini dilakukan sebagai pencegahan di tengah meningkatnya ancaman terhadap pasukan AS di kawasan tersebut.
Salah satu penyebab memanasnya tensi geopolitik antara AS dengan negara di Timur Tengah terjadi setelah Kepala Pasukan Elit Quds Iran Jenderal Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan udara yang dilancarkan militer AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Baca Juga: Akhirnya bersuara, Trump: Soleimani berencana membunuh lebih banyak lagi orang AS
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei langsung mengancam akan membalas dendam terhadap aksi AS yang menewaskan Soleimani tersebut. Hal ini langsung memunculkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan di media pemerintah, Khamenei juga menetapkan tiga hari berkabung nasional dan menunjuk wakil Soleimani, Brigadir Jenderal Esmail Ghaani, untuk menjadi Kepala Pasukan Quds.
Baca Juga: Ketegangan meningkat, Kedubes desak warga AS segera tinggalkan Irak
Seorang pejabat AS yang mengetahui rencana ini mengungkapkan kepada Reuters bahwa 3.000 pasukan tambahan tersebut akan bergabung dengan 750 pasukan yang sudah di kirim ke Kuwait pada awal pekan ini.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper bilang, pengiriman 750 personel tambahan ke Timur Tengah dilakukan untuk melindungi Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, setelah unjuk rasa yang berakhir ricuh di awal pekan ini.