Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perbankan di China menghadapi tekanan pendapatan dan kualitas aset dalam beberapa bulan mendatang karena reformasi suku bunga menekan margin bisnis mereka. Ditambah lagi perang dengan dengan Amerika Serikat menambah ketidakpastian ekonomi.
Dilansir dari Reuters, tiga bank besar China pada minggu ini masing-masing melaporkan kenaikan laba hampir 5% pada semester pertama 2019. Tapi di saat yang sama, kewaspadaan bank-bank ini turut meningkat.
Baca Juga: Xi Jinping ajak Filipina mengeksplorasi bersama kekayaan energi di lahan sengekta
"Perang dagang menyebabkan ketidakpastian dan memunculkan tekanan pada ekonomi," kata Gu Shu, Presiden Industrial and Commercial Bank of China (ICBC).
Bank komersial terbesar di dunia ini sendiri melaporkan kenaikan laba sebesar 4,7% di paruh pertama tahun ini.
"Kami memprediksi adanya tekanan margin pada paruh kedua tahun ini," kata Ray Heung, Wakil Presiden Senior Grup Lembaga Keuangan Moody's Investors Service.
Dia mengatakan dorongan pemerintah untuk mendorong bank guna menurunkan suku bunga pinjaman, termasuk melalui reformasi yang digagas awal bulan ini adalah salah satu faktor yang memberikan tekanan pada pendapatan perbankan.
Baca Juga: Ini empat sinyal perang dagang AS-China siap mereda
Bank sekarang harus menetapkan suku bunga pinjaman baru dengan mengacu pada suku bunga pinjaman (LPR), yang saat ini ditetapkan di bawah mekanisme yang dirancang untuk membantu menurunkan biaya pinjaman bagi perusahaan.