Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Kim Jong Un baru-baru ini mengejutkan para korban banjir Korea Utara.
Menurut sejumlah warga Korea Utara kepada Radio Free Asia (RFA), pada saat menemui para korban banjir, Kim menyapa mereka dalam sebuah pidato yang berisi kata-kata dan frasa yang umum digunakan oleh warga Korea Selatan.
Istilah-istilah yang digunakan Kim akan membuat warga biasa dalam masalah jika mereka mengucapkannya.
Melansir RFA, pihak berwenang Korea Utara secara teratur menghukum pengguna bahasa gaul Korea Selatan karena hal itu menunjukkan bahwa mereka belajar berbicara seperti itu dari menonton film dan acara TV Korea Selatan secara ilegal yang telah diselundupkan ke negara tersebut.
Dalam kasus yang paling serius, warga dapat dikirim untuk bekerja di tambang batu bara atau kamp penjara hanya karena mengirim pesan teks menggunakan bahasa gaul Korea Selatan atau menggunakan istilah-istilah sayang yang lebih umum di Seoul daripada di Pyongyang.
Meskipun Kim tidak menggunakan bahasa gaul atau kata-kata manis yang digunakan pasangan Korea Selatan untuk saling memanggil, para ahli mengatakan bahwa istilah-istilah Korea Selatan yang ia gunakan menunjukkan bahwa ia mungkin menonton film dan acara TV Korea Selatan yang dilarang yang menyebabkan rakyatnya dihukum.
Baca Juga: Korea Selatan Alami Aksi Jual secara Panik Mobil Listrik Bekas, Apa Penyebabnya?
Sejak mengadopsi Undang-Undang Pemikiran dan Budaya Anti-reaksioner pada tahun 2020, yang berupaya untuk memberantas pengaruh asing dan kapitalis yang "bermusuhan" pada budaya Korea Utara, pihak berwenang pada dasarnya melarang warganya berbicara seperti warga Korea Selatan.
Pada bulan Januari 2023, Korea Utara mengkodifikasikan hal ini dengan mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Bahasa Budaya Pyongyang. UU ini mendefinisikan dialek Korea Pyongyang sebagai bahasa standar, dan melarang penggunaan apa yang disebut "kata-kata boneka" yang sepenuhnya kehilangan dasar bahasa Korea karena Westernisasi, Japanifikasi, dan karakterisasi China.
Saat ini, warga Korea Utara harus sangat berhati-hati untuk tidak membiarkan bahasa gaul Selatan keluar saat mereka berbicara di depan umum.
Baca Juga: Korea Utara Kutuk Ukraina, Sebut Serangan ke Rusia sebagai Aksi Teror