kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Korea Utara Kutuk Ukraina, Sebut Serangan ke Rusia sebagai Aksi Teror


Senin, 19 Agustus 2024 / 07:56 WIB
Korea Utara Kutuk Ukraina, Sebut Serangan ke Rusia sebagai Aksi Teror
ILUSTRASI. Korea Utara mengutuk serangan Ukraina ke Rusia sebagai tindakan teror yang tidak dapat dimaafkan yang didukung oleh Washington dan Barat. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Minggu (18/8/2024), media KCNA melaporkan, Korea Utara mengutuk serangan Ukraina ke Rusia sebagai tindakan teror yang tidak dapat dimaafkan yang didukung oleh Washington dan Barat.

Korea Utara juga menambahkan, negara itu akan selalu mendukung Rusia saat berupaya melindungi kedaulatannya.

Mengutip Reuters yang melansir KCNA, serangan Ukraina ke Rusia merupakan produk dari kebijakan konfrontatif anti-Rusia dari Amerika Serikat, yang mendorong situasi ke ambang Perang Dunia Ketiga.

Menurut laporan KCNA, AS menyerahkan sejumlah besar senjata mematikan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

"Kami mengutuk keras serangan bersenjata terhadap wilayah Rusia oleh rezim boneka Zelenskiy di bawah kendali dan dukungan Amerika Serikat dan Barat sebagai tindakan agresi dan teror yang tidak dapat dimaafkan," kata kementerian luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Picu Kebakaran Tangki BBM di Rostov, Rusia

Korea Utara telah meningkatkan hubungannya dengan Rusia secara drastis tahun lalu melalui dua pertemuan puncak oleh para pemimpin mereka yang menjanjikan kerja sama yang lebih erat di semua bidang.

Pada bulan Juni, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani pakta di Pyongyang mengenai "kemitraan strategis komprehensif" yang mencakup perjanjian pertahanan bersama.

Baca Juga: Kremlin Tuding AS dan NATO Bantu Ukraina dalam Serangan di Rusia

Korea Selatan, Ukraina, dan Amerika Serikat menuduh Korea Utara memasok artileri dan rudal ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya melawan Ukraina. Korea Utara dan Rusia membantah tuduhan tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×