Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu uji coba pesawat nirawak bunuh diri dan memerintahkan produksi massal senjata udara tersebut, dengan mengatakan bahwa pengenalan pesawat nirawak semacam itu di seluruh dunia memerlukan pembaruan teori militer yang mendesak, kata media pemerintah pada hari Jumat.
Kim sebelumnya telah mengawasi uji coba pesawat nirawak bunuh diri, awal tahun ini di tengah kerja sama militer yang berkembang pesat dengan Rusia, yang menimbulkan pertanyaan apakah ia menerima bantuan teknis dari Moskow untuk mengembangkannya.
Pesawat nirawak tersebut juga dikenal sebagai amunisi yang berkeliaran, senjata semacam itu telah banyak digunakan dalam perang di Ukraina serta di Timur Tengah.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Paraguay vs Argentina: Lionel Messi dkk Kalah 2-1
"(Kim) menggarisbawahi perlunya membangun sistem produksi serial sedini mungkin dan melakukan produksi massal skala penuh," kata kantor berita negara KCNA.
Kim mengatakan persaingan untuk menggunakan pesawat nirawak untuk keperluan militer semakin meningkat di seluruh dunia, dengan otoritas militer kemungkinan mengakui keberhasilannya dalam konflik dengan berbagai skala.
"Perubahan objektif seperti itu mendesak untuk memperbarui banyak bagian dari teori, praktik, dan pendidikan militer," KCNA mengutip pernyataan Kim.
Korea Utara telah mengirim pesawat nirawak melintasi perbatasan ke Selatan dan terbang selama berjam-jam di area-area penting termasuk ibu kota, Seoul, dan di atas zona larangan terbang di sekitar kantor kepresidenan Korea Selatan.
Hal itu telah mendorong Korea Selatan untuk mengerahkan senjata guna menembak jatuh pesawat nirawak Korea Utara.
Korea Utara dan Rusia baru-baru ini meratifikasi kemitraan strategis komprehensif yang ditandatangani oleh para pemimpin mereka pada bulan Juni, yang mencakup pakta pertahanan bersama.
Korea Utara telah mengerahkan pasukannya ke garis depan Rusia di wilayah barat dalam perang dengan Ukraina, dan pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan bahwa tentara Korea Utara telah terlibat dalam pertempuran melawan Ukraina bersama pasukan Rusia.
Baca Juga: Rusia Terbuka untuk Perundingan Damai dengan Ukraina Jika Terjadi Hal Ini