Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu uji coba drone alias pesawat nirawak bunuh diri dan memerintahkan untuk memproduksi massal senjata udara tersebut.
Melansir Reuters yang mengutip KCNA pada Jumat (15/11/2024), Kim mengatakan bahwa pengenalan pesawat nirawak semacam itu di seluruh dunia memerlukan pembaruan teori militer yang mendesak.
Kim sebelumnya telah mengawasi uji coba pesawat nirawak bunuh diri pada awal tahun ini, di tengah kerja sama militer yang berkembang pesat dengan Rusia. Kerja sama tersebut menimbulkan pertanyaan apakah ia menerima bantuan teknis dari Moskow untuk mengembangkannya.
Juga dikenal sebagai amunisi yang berkeliaran, senjata semacam itu telah banyak digunakan dalam perang di Ukraina serta di Timur Tengah.
"(Kim) menggarisbawahi perlunya membangun sistem produksi serial sedini mungkin dan melakukan produksi massal skala penuh," kata kantor berita pemerintah KCNA.
Kim mengatakan persaingan untuk menggunakan pesawat nirawak untuk keperluan militer semakin meningkat di seluruh dunia, dengan otoritas militer kemungkinan mengakui keberhasilan mereka dalam konflik dengan berbagai skala.
"Perubahan objektif seperti itu mendesak pemutakhiran banyak bagian dari teori, praktik, dan pendidikan militer," kata KCNA mengutip Kim.
Baca Juga: Trump Menang, Korea Selatan Pikir-Pikir Lagi Keputusan Pengiriman Senjata ke Ukraina
Korea Utara telah mengirim pesawat nirawak melintasi perbatasan ke Selatan dan terbang selama berjam-jam di area-area penting termasuk ibu kota, Seoul, dan di atas zona larangan terbang di sekitar kantor kepresidenan Korea Selatan.
Hal itu telah mendorong Korea Selatan untuk mengerahkan senjata guna menembak jatuh pesawat nirawak Korea Utara.
Korea Utara dan Rusia baru-baru ini meratifikasi kemitraan strategis komprehensif yang ditandatangani oleh para pemimpin mereka pada bulan Juni, yang mencakup pakta pertahanan bersama.
Tonton: Kim Jong Un Kunjungi Pangkalan Rudal, Ini Titahnya untuk Hadapi Ancaman AS
Korea Utara telah mengerahkan pasukannya ke garis depan Rusia di wilayah barat dalam perang dengan Ukraina. Pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan tentara Korea Utara telah terlibat dalam pertempuran melawan Ukraina bersama pasukan Rusia.