Reporter: Marantina | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kinerja Twitter Inc masih mengecewakan para investornya. Laporan pada kuartal I-2016 menunjukkan, pendapatan perusahaan dengan logo burung biru itu stagnan lantaran Twitter sulit mendapatkan pengguna baru.
Saham Twitter anjlok sebesar 13,6% menjadi US$ 15,34 per saham pada akhir perdagangan Selasa (26/4) waktu setempat atau Rabu (27/4) waktu Indonesia bagian barat. Penurunan ini terjadi sesaat setelah Twitter merilis laporan pendapatannya berada di bawah target, menyusul penurunan pendapatan dari iklan.
Pendapatan Twitter pada kuartal I 2016 naik 36% dibanding tahun lalu dengan pencapaian US$ 594,5 juta. Tapi, angka ini masih jauh di bawah target analis, yakni sebesar US$ 607,8 juta. Adapun rugi bersih Twitter turun menjadi US$ 79,7 juta, dibanding US$ 162,4 juta pada kuartal I tahun lalu.
Chief Financial Officer Twitter, Anthony Noto, menuturkan pada Reuters, dalam jangka panjang, Twitter berharap bisa menggaet jutaan pengiklan. Perlu diketahui, saat ini Facebook Inc memiliki tiga juta pengiklan.
Untuk mengatasi hal itu, Twitter mengedepankan penawaran berbasis "live", termasuk komentar "live" dan video streaming "live" lewat aplikasi Periscope. Namun tampaknya usaha ini tersandung dari layanan Facebook Live yang sudah lebih dulu dinikmati pecinta media sosial.