Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia
WASHINGTON. Malapetaka tengah melanda bisnis pembiakan duit milik para hedge fund di Amerika Serikat (AS). Lantaran tidak mampu mencetak imbal hasil yang memuaskan, ratusan perusahaan pengelola uang tersebut terpaksa gulung tikar karena merugi dan kehilangan nasabah.
Seperti diberitakan Bloomberg, Selasa (2/12), sebanyak 461 hedge fund gulung tikar di sepanjang semester pertama 2014. Sementara sepanjang tahun 2013, tidak kurang 904 hedge fund telah menutup usahanya.
Bila kebangkrutan dan penutupan perusahaan investasi tersebut terus terjadi, bukan tidak mungkin hingga akhir tahun 2014 jumlahnya akan lebih banyak dari tahun 2009. Bloomberg mencatat, pada tahun 2009 sebanyak 1.023 hedge fund dilikuidasi.
Sejumlah hedge fund yang terpaksa menutup bisnisnya adalah Woodbine Capital Advisors LP., Global Macro LLC., dan Kingsguard Advisors LP. Woodbine Capital Advisors tutup pada awal tahun 2014 lantaran dana kelolaan perusahaan amblas dari US$ 3 miliar menjadi US$ 400 juta.
Imbal hasil mini
Nasib apes pun dialami Global Macro, yang didirikan Keith Anderson. Asal tahu saja, Anderson adalah pendiri BlackRock Inc. sekaligus mantan kepala pengelolaan investasi pada entitas yang dikendalikan Gorge Soros. Anderson mendirikan Global Macro pada awal tahun 2012, setelah mengundurkan diri dari Soros Fund Management LLC.
Meski tidak sampai menutup perusahaan, namun Breven Howard Asset Management LLP, bermaksud melikuidasi divisi pengelolan investasi komoditas. Keputusan hedge fund dengan total dana kelolaan senilai US$ 37 miliar ini diambil pasca aset komoditas Breven Howard tinggal senilai US$ 630 juta, turun 4,3% sepanjang Januari–Oktober 2014.
Kekecewaan pemilik modal ini bisa dimaklumi. Sepanjang tahun ini saja, rata-rata imbal hasil atau return investasi pemodal hanya sebesar 2%. Bloomberg menyatakan ini merupakan kinerja terburuk sejak tahun 2011.
Upaya sejumlah hedge fund kecil dan menengah untuk bertahan hidup dengan berusaha menjaring investor institusi besar tampak akan menemui kegagalan. Investor institusi besar justru kini mencari selamat dengan menyodorkan asetnya kepada hedge fund dengan kekuatan modal dan pengalaman yang lebih mumpuni.
Pada kuartal pertama 2014, sebanyak 10 hedge fund besar dunia menyumbang porsi pengelolaan dana investor sebesar US$ 57 miliar atau setara sepertiga dari total dana kelolaan hedge fund diseluruh dunia.