Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
SHANGHAI. Rusia menggeser posisi Arab Saudi sebagai pemasok utama minyak ke China untuk pertama kalinya pada tahun 2016. Sejak beberapa tahun silam, kedua negara saling memperebutkan pangsa pasar di negara yang merupakan pasar energi terbesar dunia tersebut.
Mengutip Bloomberg, Selasa (24/1/2017), Rusia meningkatkan pasokan minyaknya ke China sebesar 24 persen menjadi 52,5 juta metrik ton atau 1,05 juta barrel per hari pada tahun 2016, menurut data yang dirilis Biro Administrasi Bea Cukai Umum.
Adapun Arab Saudi berada di peringkat kedua dengan pengiriman minyak ke China mencapai 51 juta metrik ton atau 1,02 juta barrel per hari.
Rusia telah bersaing dengan Arab Saudi untuk memenangkan pangsa pasar minyak di China. Permintaan minyak dari China dianggap sebagai kunci menuju perbaikan harga minyak yang berkelanjutan.
Pada tahun 2016 lalu, China sempat menggiring harga minyak menguat sangat pesat sejak tahun 2010. Hal ini merupakan dampak peningkatan permintaan dari industri pemurnian minyak di China.
“Saudi sebelumnya selalu mendominasi peringkat pemasok ke China. Tingginya impor dari Rusia sebagian besar dapat diatribusikan dengan tumbuhnya permintaan dari perusahaan pemurnian dan pembelian cadangan strategis,” ungkap Amy Sun, analis riset komoditas dari ICIS-China.
Sun menuturkan, pertumbuhan impor yang dilakukan perusahaan pemurnian China diprediksi terus berlanjut pada tahun 2017 ini.
Sejalan dengan hal itu, jalur pipa minyak Sino-Rusia diprediksi pula terus berkembang hingga akhir tahun 2017, sehingga Rusia bisa tetap mempertahankan posisinya sebagai pemasok utama minyak ke China.
Angola berada pada peringkat ketiga pemasok minyak ke China pada tahun 2016, yakni mencapai 43,7 juta metrik ton atau sekira 875.000 barrel per hari. Angka tersebut meningkat 13 persen dibandingkan tahun 2015.
Adapun total impor minyak mentah yang dilakukan oleh China melonjak 13,6 persen pada tahun 2016. Dengan demikian, total minyak mentah yang diimpor oleh China mencapai 381 juta metrik ton.
(Sakina Rakhma Diah Setiawan)