Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - CASCAIS. Kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth mengambil bagian dalam latihan NATO di Mediterania minggu ini, menjelang pelayaran delapan bulan yang akan melintasi Laut China Selatan.
Pelayaran melalui Laut China Selatan sekaligus sebagai sinyal ke Beijing bahwa jalur laut harus tetap terbuka.
HMS Queen Elizabeth adalah "pernyataan yang sangat kuat," kata Komodor Steve Moorhouse, komandan dan kapten kapal induk Inggris itu kepada Reuters di dek saat latihan di lepas pantai Portugal.
"Itu menunjukkan bahwa kami adalah angkatan laut global dan ingin kembali ke sana," ujarnya saat jet tempur siluman F-35B lepas landas di HMS Queen Elizabeth.
"Tujuan kami adalah pelayaran ini akan menjadi bagian dari kehadiran Inggris yang lebih gigih di kawasan itu," tambahnya, mengacu pada Indo-Pasifik yang mencakup India dan Australia.
Baca Juga: Bikin panas China, Jepang, AS, dan Prancis gelar latihan militer gabungan
Inggris adalah sekutu utama Amerika Serikat di medan perang di Irak dan Afghanistan dan, bersama Prancis, kekuatan militer utama di Uni Eropa.
Namun, pemungutan suara 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa alias Brexit telah menimbulkan pertanyaan tentang peran global Inggris.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, London mengumumkan peningkatan belanja militer terbesarnya sejak Perang Dingin akhir tahun lalu dan telah menggembar-gemborkan pengaruh kapal induk, yang dibangun dengan biaya US$ 4,26 miliar.
HMS Queen Elizabeth memimpin tujuh kapal
HMS Queen Elizabeth akan berlatih dengan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan, di sepanjang rute pelayarannya, Moorhouse mengungkapkan.
Inggris, seperti China, sekarang memiliki dua kapal induk.
Baca Juga: Militer Inggris siapkan £ 800 juta untuk borong 148 tank Challenger 3