Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Pada sore hari tanggal 4 Februari lalu, Xiong Kan, Direktur Rumah Sakit meluncurkan inisiatif donasi lewat Grup WeChat. Argumen dia, plasma dari bekas pasien Pneumonia Koroner Baru yang sudah sembuh mungkin mengandung antibodi yang dapat menyelamatkan hidup pasien yang parah.
Baca Juga: Ini kata ilmuwan soal matahari di Indonesia bikin virus corona tak bisa berkembang
Karena menyelamatkan hidup dan membantu yang terluka merupakan tugas para staf medis, Xiong menyerukan agar mereka yang telah sembuh menyumbangkan darah untuk penelitian dan perawatan klinis!
Pada pagi hari 5 Februari, Zong Jian, menyingsingkan lengan baju bersama enam staf medis lain. Setiap pendonor pria diambil darahnya sebanyak 400 ml, adapun setiap pendonor perempuan disedot 300 ml. Delapan orang yang berpartisipasi hari itu menyumbangkan 2.600 ml plasma.
Karena hanya 8 orang berpartisipasi, maka hanya terkumpul beberapa kantung darah. Dua dokter, Hu Rongde dan Peng Hua, pergi ke rumah donor darah Rumah Sakit Rakyat Provinsi Hubei untuk menyumbangkan 800 ml plasma.
Pada 9 Februari, Han Qing, wakil direktur Rumah Sakit ikut menjadi pendonor. Dua dan 8 staf medis lain menyumbangkan 3.200 ml.
Hingga kini, Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Tradisional Distrik Jiangxia telah melibatkan 19 pendonor dan menyumbangkan 6.600 ml.
Baca Juga: Presiden Jokowi meminta masyarakat dapat menerima WNI dari Wuhan
Donor darah kloter pertama dari 19 staf medis yang telah sembuh itu dikirim ke Wuhan Institute of Biological Produk dan Institut Virologi Wuhan, Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Setelah menguji keamanan, titer antibodi, dan lain-lain, ditemukan hanya 3.000 ml dapat digunakan dalam praktik klinis.