Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Liu Bender, ketua kelompok ahli pencegahan dan pengobatan dari pneumonia baru di Distrik Jiangxia, mengungkapkan temuannya kepada Harian Changjiang.
Setelah 12 hingga 24 jam mendapat donor, saturasi oksigen darah pasien meningkat secara signifikan, indikator peradangan utama menurun secara signifikan, rasio limfosit meningkat dan indikator kunci lain membaik secara keseluruhan. Tanda-tanda dan gejala klinis mulai membaik. Nafsu makan pasien, semangat juga meningkat.
Namun demikian, meskipun "terapi plasma" tampaknya memiliki efek tertentu saat ini, terapi ini dibatasi oleh tiga kondisi.
Pertama, sumber plasma terbatas. Kedua, bagaimana memastikan keamanan plasma, apalagi kali ini penyakitnya sangat menular. Jika tidak ada jaminan keamanan manusia dan produk biologis, jangan lakukan terapi ini.
Baca Juga: Begini langkah Dinkes DKI Jakarta untuk mencegah penyebaran virus corona
Ketiga, kelompok pasien rehabilitasi pertama Jiangxia yang berpartisipasi dalam donasi plasma memang memiliki kualitas plasma yang tinggi, tidak memiliki penyakit menular, dan plasma titer antibodi memuaskan.
Menurut Liu Bender, plasma imun khusus Xinguan dapat secara signifikan mengurangi kematian pasien yang sakit kritis, tetapi "terapi plasma" tidak cocok untuk pasien di sembarang stadium.
"Orang yang alergi terhadap plasma tidak bisa. Pasien yang terlalu tua tidak bisa . Pasien dengan gagal pernafasan yang parah, gagal jantung, dan beberapa kegagalan organ, lebih baik tidak menggunakannya karena akan menambah beban pada pasien," kata dia.
Karena stok plasma ini sangat terbatas, Liu berharap semakin banyak pendonor berpartisipasi. Syaratnya antara lain: berusia antara 18 tahun hingga 60 tahun, pernah terdiagnosis terjangkit virus corona baru ini, sudah menjalani karantina 14 hari setelah keluar dari rumah sakit, dan tidak memiliki keluhan kesehatan yang lain.