kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kisah sukses Michael Kadoorie membesarkan bisnis


Sabtu, 14 September 2013 / 12:17 WIB
Kisah sukses Michael Kadoorie membesarkan bisnis
ILUSTRASI. Terlalu sering kentut.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dessy Rosalina

KELAHIRAN dan kematian adalah dua hal yang tak bisa kita tentukan. Bagi Michael Kadoorie, terlahir di keluarga konglomerat menjadi garis hidup tidak sekadar menguntungkan. Tumbuh besar di lingkungan keluarga pebisnis malahan berkontribusi besar terhadap jalan hidup Michael di hari depan.

Bisnis menjadi hal yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari keluarga Kadoorie. Nama keluarga ini sangat lekat dengan industri listrik di Hong Kong. Maklum, keluarga Kadoorie merupakan pendiri perusahaan listrik di Hong Kong sejak tahun 1901 silam. Kala itu, keluarga Kadoorie menggandeng pebisnis China Shewan Tomes dengan mendirikan China Light & Power Company Syndicate (CLP). Saat ini keluarga Kadoorie menjadi pemegang kendali penuh atas bisnis CLP.

Kini, Michael menjadi penguasa bisnis keluarga Kadoorie. Saat ini Michael menjadi pengendali saham CLP dengan kepemilikan sebesar 35%. Yang menarik, sebagai generasi ketiga keluarga bisnis Kadoorie, Michael berhasil mematahkan anggapan bahwa generasi ketiga menjadi generasi terburuk dalam mengurus bisnis.

Justru di bawah kepemimpinan Michael, CLP sukses menjelma sebagai perusahaan listrik bergengsi. Dibawah kelolaan pria keturunan Yahudi ini pula, CLP berhasil menjadi perusahaan yang memasok listrik hingga 75% dari total pasokan listrik seluruh Hong Kong. CLP bahkan menjadi operator tunggal dan memiliki lisensi di dua daerah yakni di Kowloon dan New Territories.

Tidak cuma itu, Michael juga meraih sukses di luar Hong Kong. Michael berhasil mengibarkan bendera bisnis CLP hingga mencapai Asia Tenggara, Australia dan India. Jelasnya, CLP memperluas operasi bisnis di Australia lewat bendera usaha TXU Merchant Energi pada tahun 2005. Di India, CLP merangsek bisnis listrik dan infrastruktur dengan mengakuisisi perusahaan lokal bernama Gujarat Paguthan Energy Corporation Private Limited.

Cerita sukses Michael juga terdapat di bisnis tenaga nuklir. CLP menggandeng Guangdong Nuclear Power untuk membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Ini sejalan dengan ambisi Michael membawa CLP menjadi perusahaan listrik dan infrastruktur terkemuka di Asia.

Kemudian, di tahun 1998, CLP melantai di Bursa Efek Hong Kong seusai Hong Kong diterpa krisis ekonomi. Insting bisnis Michael melepas saham CLP kepada publik tidak meleset. Rekam jejak CLP sebagai perusahaan listrik yang anti krisis menjadi magnet. Meski Asia masih dirundung kabut kelam, namun saham CLP laku keras di pasaran.

Di usia 72 tahun, Michael tak berhenti berekspansi. Kerajaan bsinis CLP bahkan terus membesar hingga akhirnya membentuk holding yaitu CLP Holdings Ltd. Saat ini, CLP memiliki anak usaha di sejumlah bidang semisal keuangan, real estate dan utilitas.
Di usia tua, Michael terlihat getol mengurus bisnis di bidang properti. Salah satu proyek properti yang menjadi perhatian seluruh warga Hong Kong adalah Peninsula Hotel.

Ini adalah operator jaringan hotel skala global yang berbasis di Hong Kong. Saat ini Peninsula mengoperasikan sembilan hotel yang tersebar di Asia, Eropa dan Amerika Serikat (AS). Salah satu prestasi Peninsula yang mendapat sorotan yakni menyandang predikat nominasi hotel terbaik di Wilayah Timur Asia. Dus, sederet ekspansi dan kerja keras Michael membuahkan hasil kekayaan berlimpah. Catatan Forbes, Michael menyabet orang terkaya keenam di Hong Kong. Kekayaan Michael dan keluarga Kadoorie sekitar U$ 6,1 miliar. 



Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×