Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
SAO PAULO. Ricuh suporter saat pertandingan Spanyol melawan Chili, Rabu (18/6) menjadi pemberitaan media baik online maupun surat kabar di Sao Paulo, Brasil.
Media terbesar Brasil Folha de Sao Paulo menulis "Invasi Suporter Menunjukkan Rapuhnya Maracana".
Seperti diberitakan, sekitar 150 suporter Chili tanpa tiket ditertibkan setelah menerobos masuk stadion. Salah satu ruangan di stadion porak-poranda akibat aksi terobos dan pengejaran petugas keamanan. Suporter Chili kecewa karena FIFA sebagai penyelenggara tak mampu menyediakan tiket bagi mereka yang sudah terbang dari Chili demi menonton pertandingan.
FIFA menyatakan tak ada tiket lagi dijual, namun di luar stadion calo berkeliaran menjajakan tiket dengan harga hampir 10 kali lipat harga resmi. "Kami sudah datang dari jauh berbekal tiket pesawat 600 dolar AS per orang. Di sini kami berhadapan dengan calo menjual tiket 1.000 dolar AS (sekitar Rp 11 juta) per lembar," kata Alvaro Jimenez kepada Tribunnews di Stadion Maracana.
Alvaro hadir bersama seorang sahabatnya bersama masing-masing anak mereka. Total mereka berempat terbang ke Brasil dari Santiago, Chili.
Kisruh penjualan tiket juga membuat Romero dan putranya Martin bersedih. Kepada Tribunnnews, mereka mengaku gagal mendapatkan tiket Chili vs Spanyol dengan harga yang wajar. Dua pendukung Chili itu menangis di pagar Stadion Maracana.
Romero memohon kepada petugas penjaga gerbang Maracana agar membiarkan mereka masuk saat pertandingan telah berlangsung. “Saya sudah mencari di loket FIFA di Botafogo tapi tak ada lagi tiket,” kata Romero. Petugas tak mengizinkan kedua suporter ini masuk.