kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Klaim Pengangguran AS Naik Lebih Dari Perkiraan


Kamis, 18 Juli 2024 / 23:38 WIB
Klaim Pengangguran AS Naik Lebih Dari Perkiraan
ILUSTRASI. A sign advertising job openings is seen while people walk into the store in New York City, New York, U.S., August 6, 2021. REUTERS/Eduardo Munoz


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Kaim pengangguran Amerika Serikat (AS) naik lebih tinggi dari perkirakan.Ini semakin menguatkan usulan The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunganya. 

Departemen Tenaga Kerja melaporan 243.000 klaim pengangguran diajukan dalam pekan yang berakhir 13 Juli 2024. Angka ini naik dari pekan lalu 222.000. Tak hanya itu, hasilnya juga jauh lebih tinggi dari prediksi analis pada angka 229.000. Klaim pengangguran mingguan naik lebih dari perkiraan pada minggu lalu sebagai tanda terbaru dari melemahnya pasar tenaga kerja

Sementara itu, jumlah pengajuan tunjangan pengangguran yang berkelanjutan mencapai level tertinggi sejak November 2021. Hampir 1,87 juta klaim diajukan pada pekan yang berakhir 6 Juli atau naik dari 1,85 dari  minggu sebelumnya.

Ekonom Jefferies, Thomas Simons beralasan bahwa sebagian kenaikan klaim mingguan bisa jadi disebabkan oleh Badai Beryl yang menggusur para pekerja. Namun, Simons mencatat bahwa tren klaim pengangguran dalam beberapa minggu terakhir telah mencerminkan lebih banyak keretakan yang muncul di pasar tenaga kerja.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ini merupakan langkah lain dalam proses pasar tenaga kerja menuju keseimbangan yang lebih baik, atau apakah ini merupakan tahap awal membangun momentum menuju penurunan.”ujarnya seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (18/7).

Baca Juga: Wall Street Kamis (18/7): Nasdaq dan S&P 500 Rebound, Saham Chip dan Megacap Pulih

Meski begitu tren negatif ini semakin mendukung usulan Federal Reserve untuk segera menurunkan suku bunga, menurut beberapa ekonom.

Kepala Ekonom Goldman Sachs, Jan Hatzius menulis dalam sebuah catatan penelitian bahwa dengan melambatnya inflasi, The Fed harus mempertimbangkan suku bunga paling cepat pada bulan Juli, Meskipun PHK masih terkendali, tingkat pengangguran secara bertahap cenderung lebih tinggi karena perekrutan tenaga kerja tidak cukup kuat untuk menyerap semua angkatan kerja baru.

“Kita mungkin mendekati titik perubahan di mana pelemahan permintaan tenaga kerja akan mengakibatkan peningkatan pengangguran yang lebih besar dan kurang diharapkan.” imbuhnya. .

Dengan hasil ini, sekitar 98% pasar memperkirakan kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada akhir pertemuan bulan September. Sementara itu, hanya 5% investor yang memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 30-31 Juli.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×