kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Koalisi Arab gempur dua situs militer Yaman dari udara, diduga berisi rudal balistik


Selasa, 23 November 2021 / 12:05 WIB
Koalisi Arab gempur dua situs militer Yaman dari udara, diduga berisi rudal balistik
ILUSTRASI. Perwira Angkatan Udara di Perguruan Tinggi Militer Raja Faisal di Riyadh, Arab Saudi, melakukan upacara militer pada tahun 2009.?REUTERS/Fahad Shadeed.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi kembali melancarkan serangan udara di titik-titik militer Yaman. Kali ini, dua situs menjadi target karena diduga menyimpan rudal balistik.

Arab News melaporkan, koalisi Arab pada Selasa (23/11) melakukan serangan udara di sekitar ibu kota Yaman dengan hati-hati. 

Koalisi sebelumnya telah memperingatkan warga sipil di Sanaa untuk tidak mendekati atau berkumpul di sekitar lokasi yang ditargetkan, tepatnya di wilayah Dhahban.

Kepada Reuters, warga mengatakan, serangan udara kali ini menargetkan dua situs militer. Situs yang ditargetkan kabarnya menyimpan rudal balistik. 

Koalisi menuduh kelompok Houthi, yang didukung Iran, telah melakukan hal berbahaya dengan memanfaatkan warga sipil Yaman sebagai tameng manusia. Kehadiran warga sipil membuat koalisi Arab seringkali kesulitan melancarkan serangan.

Arab Saudi telah menjadi target rutin dari serangan Houthi. Hampir setiap hari drone peledak memasuki wilayah negara tersebut. Beruntung, serangan yang datang bisa dengan mudah dihentikan oleh sistem pertahanan mereka.

Baca Juga: PBB deteksi kehadiran kelompok ISIS di hampir seluruh provinsi di Afghanistan

Upaya Houthi untuk menargetkan warga sipil telah dicap sebagai kejahatan perang oleh Arab Saudi. Koalisi Arab telah mendukung Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional mendapatkan kembali kendali penuh negara itu setelah Houthi merebut Sanaa pada 2014.

Pada Senin (22/11), koalisi menyatakan, Houthi telah mengubah bandara Sanaa menjadi pangkalan militer untuk eksperimen dan serangan lintas batas.

Rekaman video yang dirilis oleh koalisi, melalui TV Pemerintah Saudi, menunjukkan Houthi melakukan latihan di pesawat-pesawat PBB, dengan tujuan menguji sistem rudal udara.

Para pejuang Houthi terlihat melakukan eksperimen dan tes pada sistem udara, termasuk simulasi mencegat dan menghancurkan target udara yang bergerak.

Video juga memperlihatkan keberadaan ahli militer asing dalam aktivitas tersebut. Bagi koalisi Arab, itu adalah bukti lebih lanjut yang menunjukkan keterlibatan elemen Pengawal Revolusi Iran dan Hizbullah dalam mentransfer pengetahuan dan memberikan dukungan dan pelatihan kepada milisi.

Selanjutnya: Senator AS berupaya gagalkan penjualan senjata ke Arab Saudi karena alasan HAM




TERBARU

[X]
×