kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Kobo merilis e-reader saat pasar turun


Kamis, 29 Agustus 2013 / 13:44 WIB
Kobo merilis e-reader saat pasar turun
ILUSTRASI. Salah satu e-commerce enabler di Indonesia, SIRCLO


Sumber: BBC |

LONDON. Kobo meluncurkan e-reader, pembaca buku elektronik, dengan fitur layar depan yang benar-benar datar.

Model yang diberi nama Aura ini akan bersaing langsung dengan Kindle Paperwhite dari Amazon dan Nook Simple Touch milik Barnes & Noble.

Aura model baru dilepas di pasar dengan harga US$150, lebih mahal dari Paperwhite, yang dijual Amazon US$119.

Aura diluncurkan ketika pasar pembaca buku elektronik mengecil di tengah serbuan komputer tablet, yang harganya terus turun dalam beberapa waktu terakhir.

Perusahaan konsultasi Gartner mengatakan pasar e-reader mencapai puncaknya pada 2011 ketika para produsen piranti ini berhasil menjual 23 juta unit.

Sejak itu angka penjualan e-reader menurun dan diperkirakan tidak akan melewati angka 16 juta unit pada tahun 2013 ini.

Pindah ke tablet

Gartner memperkirakan pada 2017 penjualan e-reader di seluruh dunia berada di kisaran 10 juta unit.

Konsumen sepertinya lebih memilih tablet yang memungkinkan piranti ini tidak hanya dimanfaatkan untuk membaca buku elektronik tetapi juga mengakses email, internet, dan menjalankan aneka aplikasi.

Mereka yang masih setia dengan e-reader beralasan piranti ini lebih enak dibaca berkat teknologi e-ink, yang memungkinkan tampilan di layar mirip dengan halaman buku konvensional.

Selain itu alat tersebut juga memiliki daya tahan baterai yang jauh lebih lama.

"Jadi, penurunan penjualan e-reader bukan karena konsumen tidak lagi tertarik membeli piranti ini, tapi lebih disebabkan karena mereka membaca buku elektronik melalui perangkat lain," kata Hugues De La Vergne, analis di Gartner.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×