Sumber: Newsweek | Editor: Noverius Laoli
Rusia telah memberikan sinyal beragam tentang potensi penggunaan senjata nuklir selama konflik. Pihak berwenang telah secara resmi menolak gagasan penggelaran senjata-senjata ini, tetapi televisi negara, yang berhubungan erat dengan Kremlin, telah mengejek Barat dengan kemungkinan serangan nuklir.
Pada bulan September, Putin mengeluarkan ancaman terhadap negara-negara yang dia yakini sedang mencoba untuk "memeras" dia dengan senjata nuklir mereka, sebuah pukulan yang jelas di negara-negara Barat, saat dia memerintahkan mobilisasi sebagian pasukan untuk meningkatkan perang.
Baik Rusia maupun Barat telah menunjukkan koleksi senjata nuklir masing-masing sebagai pencegah yang bertujuan mencegah serangan yang akan menyebabkan penderitaan yang meluas.
Baca Juga: Putin: Ancaman Perang Nuklir Meningkat, Tapi Kami Tidak Gila
"Mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa angin juga bisa berputar ke arah mereka," kata Putin.
Namun, pada bulan Oktober, Putin meremehkan kemungkinan penggunaan nuklir.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan pekan lalu bahwa Putin sedang mengembangkan dan memodernisasi persenjataan nuklirnya.