Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Kondisi bisnis di Australia tercatat membaik pada Agustus 2025, seiring laporan perusahaan tentang perbaikan laba dan penyerapan tenaga kerja.
Pada saat yang sama, pertumbuhan biaya input melambat ke level terendah sejak 2021, memberi harapan bagi inflasi dan margin usaha.
Survei National Australia Bank (NAB) menunjukkan indeks kondisi bisnis naik dua poin menjadi +7, kembali ke rata-rata jangka panjang.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Ditutup Merah Senin (8/9), Profit Bank Terancam Suku Bunga!
Sementara itu, indeks kepercayaan bisnis yang lebih fluktuatif turun empat poin menjadi +4, namun tetap berada di kisaran tren historis.
“Wilayah dan sektor yang sempat menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir kini menunjukkan tanda positif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menambah keyakinan kami bahwa perekonomian akan berada pada jalur yang lebih baik di paruh kedua tahun ini,” ujar Kepala Ekonom NAB, Sally Auld, Selasa (9/9/2025).
Pekan lalu, data resmi menunjukkan perekonomian Australia tumbuh pada laju tercepat dalam dua tahun pada kuartal II-2025, ditopang konsumsi rumah tangga yang mulai pulih berkat suku bunga lebih rendah dan inflasi yang mereda.
Perbaikan konsumsi tersebut tampak berkelanjutan. Survei NAB mencatat indeks penjualan bisnis tetap solid di +12 pada Agustus, sementara profitabilitas naik dua poin ke +4.
Sektor siklikal seperti manufaktur dan ritel juga mencatat peningkatan kepercayaan dan kondisi usaha.
Dari sisi pasar tenaga kerja, indeks ketenagakerjaan rebound tiga poin ke +6, menghapus penurunan yang terjadi pada Juli.
Baca Juga: Dolar Australia & NZ Stabil Senin (8/9), Yen Loyo: Efek The Fed & Jepang!
Pesanan baru pun naik satu poin ke +1, menandai pergerakan positif pertama dalam dua tahun terakhir.
Dari sisi harga, tekanan biaya semakin terkendali. Pertumbuhan biaya pembelian tercatat hanya 1,1% secara kuartalan, terendah sejak 2021.
Pertumbuhan harga ritel turun setengahnya menjadi 0,5%, sementara biaya tenaga kerja melambat ke 1,5% dari 1,9%.
