Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks saham Australia ditutup melemah pada perdagangan Senin (8/9), terseret aksi jual di saham perbankan dan energi.
Investor keluar dari saham bank yang dinilai sudah mahal, di tengah kekhawatiran penurunan suku bunga bakal menekan margin dan laba sektor keuangan.
Baca Juga: Perang Ukraina Memanas, Trump Isyaratkan Sanksi Fase Kedua untuk Rusia
Melansir Reuters, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 0,2% menjadi 8.849,60 poin. Pada perdagangan Jumat lalu, indeks sempat menguat 0,5%, namun sepanjang pekan lalu tercatat melemah lebih dari 1%.
Sektor keuangan terkoreksi 0,6%. Kekhawatiran muncul bahwa proyeksi laba bank ke depan tidak sebanding dengan valuasi yang sudah premium.
Bank Sentral Australia diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada November mendatang, yang secara umum berpotensi menggerus margin perbankan.
Tiga dari empat bank besar Australia tercatat diperdagangkan dengan valuasi premium dibanding sektor lain di bursa.
Baca Juga: Mixue Rajanya, Ini 12 Jaringan Fast Food Terbesar di Dunia
Commonwealth Bank of Australia bahkan menjadi salah satu bank termahal di negara-negara maju, jika dihitung berdasarkan rasio harga terhadap laba (price-to-earnings ratio).
“Investor mulai keluar dari sektor-sektor yang dinilai terlalu mahal, seperti perbankan, sejak musim laporan keuangan. Prospek pertumbuhan laba saham-saham ini menurun jelang tahun fiskal 2026, terutama dengan adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut,” jelas Grady Wulff, analis pasar senior Bell Direct.
National Australia Bank, bank dengan portofolio pinjaman bisnis terbesar di negeri itu, ditutup melemah 0,8%. Sementara itu, ANZ sebagai bank terbesar keempat juga turun 1%.
Sektor energi menjadi pemberat lainnya. Subindeks energi anjlok 1,6% dan mencetak penutupan terendah sejak pertengahan Juli.
Sentimen negatif dipicu oleh keputusan mengejutkan OPEC+ yang berencana menaikkan produksi minyak mulai Oktober, sehingga memicu kekhawatiran kelebihan pasokan.
Baca Juga: Chevron Siapkan Investasi Kilang Minyak dan Petrokimia Jumbo di Korsel
Saham Woodside Energy terjun 2,7%.
Di sisi lain, sektor ritel menghadapi tekanan hukum. Dua raksasa supermarket, Woolworths dan Coles, berpotensi menanggung biaya hingga A$780 juta (US$ 512,38 juta) setelah pengadilan federal menemukan keduanya selama bertahun-tahun kurang membayar upah karyawan.
Saham Coles ditutup melemah 0,8%, sementara Woolworths menguat tipis 0,5% setelah sempat terkoreksi 0,6% di sesi awal perdagangan.
Adapun di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 justru ditutup naik 0,4% menjadi 13.281,14 poin.