Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SIDNEY, Bursa Saham Australia menembus rekor tertinggi pada perdagangan Senin (11/8/2025), dipimpin oleh reli saham-saham pertambangan litium.
Kenaikan ini terjadi setelah laporan bahwa produsen baterai asal China, Contemporary Amperex Technology (CATL), menghentikan produksi di tambang litium Jianxiawo, Provinsi Jiangxi, setidaknya selama tiga bulan.
Tambang tersebut merupakan salah satu pemasok utama litium di China, negara pengolah material baterai terbesar di dunia.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Anjlok 4% dalam Sesi Terburuk Sejak Pandemi Akibat Tarif Trump
Indeks S&P/ASX 200 menguat 0,2% menjadi 8.827,70 pada pukul 01.14 GMT, setelah sempat menyentuh rekor intraday di 8.852,30 pada awal sesi.
Sektor pertambangan naik 1,5%, menandai kenaikan enam sesi berturut-turut.
Saham raksasa pertambangan seperti BHP, Rio Tinto, dan Fortescue menguat antara 1,3% hingga 1,7%.
Saham litium menjadi pendorong utama reli, dengan Liontown Resources melonjak hampir 25%. Pilbara Minerals, IGO, Core Lithium, dan Mineral Resources naik antara 10,5% hingga 17,4%.
Sementara itu, sektor keuangan menguat 0,3% menjelang rilis laporan kinerja bank. Commonwealth Bank of Australia akan mempublikasikan hasil setahun penuh pada Rabu. Seluruh bank besar di Australia mencatat kenaikan antara 0,5% hingga 1,1%.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Bergerak Fluktuatif, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Saham energi juga naik tipis 0,3% setelah harga minyak stabil pada Jumat. Woodside dan Santos masing-masing bertambah sekitar 0,4%.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 ditutup naik 0,6%.
Investor kini menanti keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Australia (RBA) pada Selasa. Pasar memperkirakan akan terjadi pemangkasan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase, menurut jajak pendapat Reuters.