kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Konflik Hizbullah-Israel Memanas, Lebanon: Hanya AS yang Bisa Menghentikan Ini


Rabu, 25 September 2024 / 06:08 WIB
Konflik Hizbullah-Israel Memanas, Lebanon: Hanya AS yang Bisa Menghentikan Ini
ILUSTRASI. Asap membubung, di tengah pertempuran lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Tyre, Lebanon selatan 23 September 2024. REUTERS/Aziz Taher


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Eskalasi konflik antara Hizbullah dan Israel jelas membuat pemerintah pusat Lebanon khawatir. Baru-baru ini pun serangan Israel telah sampai ke ibu kota Beirut.

Melihat situasi itu, pemerintah Lebanon secara terbuka meminta bantuan kepada Amerika Serikat untuk menenangkan keadaan.

Militer Israel melancarkan serangan udara di Beirut pada hari Selasa (24/9) dan menewaskan Ibrahim Qubaisi, seorang komandan pasukan rudal dan roket Hizbullah.

Di saat yang sama, kedua pihak juga masih melakukan jual-beli serangan di wilayah perbatasan. Situasi ini praktis meningkatkan kekhawatiran akan perang besar-besaran di Timur Tengah.

Baca Juga: Jerman Cabut Izin Ekspor Senjata ke Israel untuk Sementara

Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, melaporkan bahwa serangan Israel sejak Senin pagi telah menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 orang. 

Ribuan orang juga terpaksa menjadi pengungsi dan melarikan diri dari Lebanon selatan. Mereka umumnya berlindung di gedung-gedung sekolah, yang kemungkinan akan jadi target serangan Israel berikutnya.

Sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober, Israel telah mengintensifkan serangan udara yang menargetkan Hizbullah, terutama sejak kelompok yang didukung Iran itu berjanji untuk melindungi Palestina.

Baca Juga: AS Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah Menyusul Konflik Israel-Lebanon

Memohon Bantuan Amerika Serikat

Pada Majelis Umum PBB, Presiden AS Joe Biden menyampaikan pesan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. Biden mendesak adanya solusi diplomatik.

"Perang skala penuh bukanlah kepentingan siapa pun, bahkan jika situasi telah meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan," kata Biden saat berpidato Majelis Umum PBB hari Selasa.

Meskipun begitu, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib merasa pidato Biden kurang memberikan dampak. Dirinya berharap AS bisa melakukan sesuatu yang lebih besar.

Baca Juga: 4 Negara Pendukung Utama Militer Israel, AS Paling Loyal

"Pidato Presiden Biden tidak kuat, tidak menjanjikan. AS adalah satu-satunya negara yang benar-benar dapat membuat perbedaan di Timur Tengah," kata Habib, dikutip Reuters.

Sebagai pemasok senjata utama Israel, AS jelas punya peran penting dalam kelancaran operasi militer Israel di beberapa wilayah Timur Tengah beberapa tahun terakhir.

Habib berharap Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati bisa segera bertemu dengan para pejabat AS untuk membicarakan masalah tersebut. 

Setahun terakhir AS bergabung dengan sesama mediator Qatar dan Mesir dalam upaya melahirkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, meski belum berhasil.

Kali ini AS diharapkan bisa kembali berperan untuk meredakan tensi antara Hizbullah dan Israel.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×