Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Didi Rhoseno Ardi
SHANGHAI. Pertumbuhan perekonomian China boleh jadi semakin melambat. Pasalnya, China berencana memangkas impor bahan bakar minyak (BBM) dan menurunkan harga pembelian solar pada bulan lalu. Langkah ini diambil setelah permintaan BBM di negara konsumen energi kedua terbesar dunia setelah Amerika Serikat itu kian merosot kian hari.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Customs General Administration of China menunjukkan, impor bensin bulan November mengalami penurunan menjadi 40.000 ton dari sebelumnya 80.000 ton pada bulan Oktober. Angka ini merupakan yang terendah sejak Agustus tahun lalu.
Menurut China National Petroleum Corp (CNPC) pada 15 November lalu, permintaan bahan bakar di China telah mengalami tekanan hebat sejak September karena perlambatan perekonomian. Lihat saja, pada kuartal ketiga lalu, perekonomian China hanya mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 9% pada kuartal ketiga. Angka ini merupakan yang terlambat dalam lima tahun terakhir.
CNPC juga merilis, tingkat ekspor bensin mengalami kenaikan 27% dibanding tahun sebelumnya menjadi 280.000 ton. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Juli tahun lalu. Sedangkan ekspor bulan Oktober hanya berada pada level 210.000 ton. Pengiriman diesel pada Oktober hanya sebesar 30.000 ton dari sebelumnya 110.000 ton.